Thursday, December 30, 2010

04.00

Titik air yang sesekali menetes
menjadi saksi malam
tak ada ilusi di kesunyian
H
anya kosong dalam kesadaran

Siapakah yang memanggil malam
Hingga dada tak henti berdetak

Dan mata tak sekalipun terpejam

Sesekali raga keluhkan kantuk dan letih
Sambil ditertawakan nyamuk yang menari-nari

Membisik dengung kelaparan

Di dinginnya malam yang kian menusuk

Sekarang kian terpahami
Dengan bebas tanpa batas

Sambil tersenyum menyambut pagi



25 Desember 2010

Kekinian

Suara merdu dalam keheningan

Mengiring syahdunya malam

Biaskan getar-getar kesederhanaan

Yang menari bersama angin


Masa lalu yang membayang

Masa depan yang berilusi

Lemparkanlah semuanya

Pada bara api neraka


Hari ini adalah kekinian

Dalam bentuk dan raga tanpa kata

Hari ini adalah keselamatan

Lewat kesejatian tanpa syarat



24 Desember 2010

Seberkat Kasih

Embun fajar yang meretas pagi
Tiupkan ruh pada jiwa
Ufuk timur sayup membias
Tenunkan untaian keindahan

Sesaat diam lalu beranjak
Menguap dalam tetesan-tetesan bening
Hanya sukma yang saling tatap
Berujud sbagai pemenuhan syafaat

Secerah mentari bersinar
Melingkup seluruh ruang
Memecah kehampaan
Bak Isthar nan indah dan berkilau cinta

Doa-doa semesta memuja
Hiongga ke tingkap-tingkap awan
Biar keluarkan sedikit dentuman
Meriakkan sececah lantunan tanpa suara

Di hamparan rumput liar
Biarlah surga taburkan benih
Tulis kesejatian kasih murni
Seberkat di tahun yang kan menjelang




30 Desember 2010

Tuesday, December 21, 2010

12 Desember 2010

Rintik-rintik hujan tadi malam
Begitu damai dan tenang
Menghantarku masuk
Ke tanggal 12 Desember

Waktuku tlah bergulir begitu cepat
Hari ini tanggal 12 Desember yang ke 28
Langit begitu kelabu
Kala hati ingin kuat bergembira

Aku hanya sendiri hari ini
Berteman angin dan debur ombak
Disertai deringan telpon
yang terus menghatur doa

Aku tetap hanya sendiri
Hanya bersama diriku dan hatiku
Serta sebuah permohonan pada Bapa
Semoga kelak menjadi nyata

Deburan ombak di echo beach
Semakin menggetarkan hati
Hari ini 12 Desember aku hanya sendiri
Bersyukur padaNya dalam cinta



Neivy Vilany
12 Desember 2010
Echo beach - Canggu

Aku adalah sekarang

Wahai alam yang mendengarkan jiwa
Dengarkah pada keakuanku yang fana
Angin yang bertiup sebentar
Mentari yang bersinar sebentar
Burung bernyanyi sebentar

Dengarkanlah pada jiwa yang tak sempurna
Hanya sececah tawa tersungging
Sejenak hasrat terpahami
Sececah kedamaian lalu pupus
Tertiup kefanaan yang angkuh

Dimanakah pelangi warna-warni
Dimanakah bintang-bintang yang menari
Dimanakah dedaunan mendesah riang
Dimanakah embun fajar meretas pagi
Wahai alam bersuaralah pada jiwa

Kini aku tlah mati
Menyerah pada keberadaan
Dimana angint terus bertiup
Mentari sinarkan cahaya abadi
Kicau burung yang bernyanyi merdu

Jangan timpakan kafanaan pada jiwa
Biar pelangi mewarna selepas hujan
Biar dedaunan terus menari riang
Biar embun fajar menyambut sejuknya pagi
Biarlah langit berdendang bersuka

Dengarlah suara jiwa wahai semesta
Yang sepenuh hati berserah
Pada terang yang bersinar
Dengarkanlah suara jiwa
Pada keberadaan yang sejati



Neivy Vilany
20 Desember 2010

Wednesday, December 1, 2010

Memuja

mulutku tak berucap memuji
tapi tahukah kamu
aku memujamu begitu dalam
merdu suaramu adalah nyanyian keindahan bagi jiwaku
setiap detik bersamamu
adalah kehidupan yang sebenarnya
hatiku bersorak tiap bersamamu
malamku tak mau lelap tanpamu
duniaku selalu bergetar
setiap kata itu terucap
tahukah kamu bahwa aku cinta
hidupku nyata saat bersamamu
terima kasih karna cintamu



Neivy Vilany
29 november 2010
disini, hingga di titik ini aku ingin mati
kembali pulang pada Bapa
namun hatiNya tak luluh jua
aku memelas padaNya
Dia melemparku ke dunia
tuk penuhi takdir atas jiwa
Bapa lihatlah anakMu
yang lemah dan lelah ini
tak jua kutemukan yang Kau mau
ku ingin berhenti menangis hampa
berapa lama lagi Sang Khalik
terlaksana agar surga tertawa
dan Ibu Bumi tak lagi bersedih
supaya anak tak durhaka



Neivy Vilany
23 November 2010
tahun demi tahun yang terlewati
hingga tiba jua di titik ini
suatu kilas balik masa
kadang kutemui suatu titik hampa
yang berikutnya gelap
lalu berikutnya lagi terang
keterbiasaan ini kian bertanya
transisi demi transisi hidup
di pencarian yang tergila
lalu di titik ini ku berdiri
menangis tanpa sebab
untuk kesekian kali menyerah
tlah kutinggalkan kebiasaan yang kumaui
turuti semesta memanggil lembut
namun gelas belum terisi penuh
aku lelah dan dahaga
di titik ini aku ingin berhenti
di titik ini aku ingin mati



Neivy Vilany
23 November 2010

Friday, November 19, 2010

Doa Tengah Malam

Ya Bapa...
malam ini langit seakan gembira
penuh bintang bertebaran
dan bulan bercahaya terang
hatiku bersujud memohon
dengan tangan terkunci

Dalam kata-kata keluh
yang keluar satu persatu
penuh kesungguhan kupintahkan
luluhkanlah hatiMu
pada dia yang sedang menangis

Dalam kata-kata harapan
yang membentang luas
kumohon dengan sungguh
sendengkanlah telingaMu
pada hati yang menanti penuh dahaga

Dalam kata-kata penuh impian
yang menaburkan asa
penuh harap kuhaturkan
berikanlah janjiMu
atas esok yang kuyakini

Disaksikan penghuni malam
dalam segala kata dan bahasa
yang sanggup ungkap semua rasa
dengan hati berserah kusyafaatkan
segala doa akan harap tentang esok



Neivy Vilany
18 November 2010

Friday, November 12, 2010

aku pun percaya

Berusaha ku hapus gambaran itu
tak kuasa ku angkat tangan
upayakan bentuk keegoisan
yang sulutkan angkara
namun kau bisik sbuah kepercayaan
yang harus kuyakini atasmu
kataku seakan keluh
tak berdaya atas kuasaNya


Neivy Vilany
(Keindahan Cinta)

Di malam gelap ku telusuri belantara
menanjak hingga ke puncaknya
disana aku melihatmu
dalam ketiadaan bentuk

Ku arungi sungai kala terik
lewati tiap jeram yang bisu
disana aku melihatmu
bersuara tanpa kata

Ku lintasi langit siang malam
mencari pemahaman tertinggi
disana aku melihatmu
menari bersama awan putih

Dikala pagi datang kuselami lautan
memuja keindahan warna dan misteri
disana aku melihatmu
menyanyikan simponi tentang cinta

Aku melihatmu tanpa bentuk
aku melihatmu tanpa suara
aku melihatmu menari bersama awan
aku melihatmu nyanyikan simponi cinta

Dan aku berpesta bersama mereka
dalam kemeriahan pesta topeng
berkelap-kelip berujung semu
aku hilang, tak mau melihatmu

Sang waktu tlah bergulir panjang
dalam pemahaman yang tak dimengerti
hingga aksara tak berbatas
dunia kembalikan ku padamu


Neivy Vilany
12 Nov 2010

Monday, October 18, 2010

Senyumku pada langit

kembali aku pada realita
dari khayal panjang nan bisu

percikan rintik hujan menghantam bumi
ku tengadah lalu tersenyum padanya

hari sedang menuntutku
tuk segera di mulai

ku jalani hari dengan terus berhitung
matahari siang datang tiba-tiba
dan hari pun terasa lama

tapi aku tetap tak peduli
ku lempar senyum pada langit yang angkuh


Neivy Vilany
18 Oktober 2010
Di kemeriahan waktu ada jiwa merana
bak kilatan petir yang menyambar murkah

bertahun menanti, ingin kembali pulang
padanya, pada mereka..
pada surga yang tlah melemparku ke bumi

katakan padaku!
apakah setahun lagi itu sudah pasti
aku ingin menangis bersamamu
tertawa bersamamu juga mereka...

disini aku sendiri dalam hening
hanya bicara lewat mimpi
yang disampaikan burung malam
sudahkah yang dicari terpenuhi?

bagai kegilaan tanpa batas
angin malam pun tak mau lagi menemani
jalani takdir yang sengsara

dan mimpi hanya datang hantui
sbuah kesunyian sempurna
lalu pergi tanpa kata
memenuhi hidup yang kian bertanya


Neivy Vilany
15 Oktober 2010

Monday, October 11, 2010

Kerinduan Bisu Pada Soputan

dalam tenda kubah merah jiwaku diam dalam bayangan
apalah artinya hidup bila jiwa tertusuk rindu?

tanpa wangi pinus siangku menghitam tanpa arah
kelabu yang halangi mentari
tak sanggup sembunyikan rasa

jiwaku menggila memimpi
sbuah kerinduan yang menusuk jiwa

dimanakah diriku tersesat
aku bertanya pada edelweis
pada krenten yg ranum
mereka diam lalu hilang...

dan aku hanya sendiri
manantang sang waktu
menggila dalam kerinduan bisu


Neivy Vilay

Saturday, October 9, 2010

Satu Malam Di Amed

Kala malam tiupkan keberadaannya
jiwa terbang dalam kelucuan tanpa akal
terseret dalam keindahan cinta membingkai
bedur ombak tiupkan panggilan kematian
menggulung tiap butiran pasir yang tak bersalah
Jiwa-jiwa keluh bergetar ketakutan
mohon welas asih dalam tatapan
hingga sayap kematian mengepak
membawa terbang ke peraduan
Dan disana, ku akan tetap menunggunya
Karna padanya ada derita dan cintaku.


Neivy Vilany
03 Oktober 2010

Bawa Hatiku

Di meriahnya pulau dewata
kumencari dimana hatiku
Mungkin ada sama kamu...
terbawa bersamamu
hariku sepi tanpa hatiku
Pikirku tak tenang karna hatiku pergi
Dan belum jua kembali pulang
Bila suatu nanti kau kembali
tolong bawa balik hatiku
tak tahan ku hidup
tanpa hatiku...


NVT
2-8-2010

Wednesday, October 6, 2010

Satu Malam di Tulamben

Tulamben begitu indah kala malam menjelang
Dendangan ombak yang segarkan jiwa
biaskan kerinduan pada suatu
dan membawa kelucuan akal
pertanda malam kan membuai
dalam senyum tawa yang nyata

Benarkah ini nyata?
Ombak putih menggulung halus
menghapus tapak demi tapak lalu
Di ujung memori tertinggal
menggantung imaji...
akan penggalan yang sudah usang


Neivy Vilany
04 September 2010

Friday, October 1, 2010

Keindahan cinta

Dalam cinta ada kebencian dan derita yang berjalan bersama-sama... Dan kemudaanku hanyalah menginginkan kesenangan...


***

Dimanakah matamu yang tak mengenal siapa yang kau ajak bicara. Pandanglah yang kau bilang keindahan itu, maka kau akan tau segala rahasia tentangnya, masa lalunya dan juga bayangannya hingga mimpinya tentang esok...


***

Mengapa tanyakan tentang masa lalu, bila hari ini kau lihat dia tersenyum bersamamu... Bukankah seharusnya kau genggam tangannya lalu melangkah menuju esok...


***

Apa yang bisa dipahami dari pemahaman yang kurang. Datang berujud keindahan dan mimpi.. Tapi mimpi tak selamanya indah dan keindahan hanya berbats mimpi.


***

Jika kau mengambil pena untuk menulis, maka jangan biarkan tanganmu yang menuliskannya. Biarkanlah hatimu yang menggerakkannya untuk tuliskan segala rasa dari yang kau lihat.


***

Sesuatu sedang berjalan tak semestinya. Menggantung di setiap sudut, membiaskan tanya ada apa... Namun aku tau kenapa, sebab dari resah yang kunjung hinggap.


***

Memanglah cinta itu indah, namun keindahannya tak lengkap bila derita dan tangis tak menyertainya. Dan begitulah dia menampakkan ujud aslinya...


***

Cinta tlah mengisi ruang-ruang kosong dalam kehampaan hidupku.


***

Mengapa baru bertemu, kemana dirimu sedari dulu? Jiwamu melihatku dari angkasa, menertawakan... karna tersadar telah mencintaimu.


***

Keberadaanku hanyalah untuk cinta dan kepergianku adalah untuk mencari cinta. Bila suatu nanti kutemukan, aku akan berdiam dalam rumah cinta. Tapi akankah cinta mau tinggal? Cinta adalah bebas...


***

Bila aku punya cinta, tidak banyak walau hanya satu. Akan kubagi untukmu agar kau rasa sakitnya, sebab aku murah hati.


***

Racun sedang merajai tubuhnya. Perlahan-lahan mulai lemahkan badannya. Namun dia tetap bertahan walau racun cinta terus mengambil jiwanya. Dan dia hanya menyerahkannya dengan pasrah.


***

Percayakah pada takdir yang mempertemukan juga yang memisahkan... Lantas mengapa hidup tawarkan pilihan yang harus diputuskan sendiri.


***

Kita bertemu didua alam berbeda.
Mencintai dalam ketiadaan bentuk.
Hanya bisa meresapimu lewat kata dan syair. Aku percaya jiwa kita telah satu...


***

Kuuji diri dengan sebuah kata tidak
Menantang sang waktu yang menggulir
Bilakah takdir memang bersyarat... Cinta hadir tak perlu dikejar.


***

Atas sebuah penolakkan seorang sahabat bertanya "apakah itu sebuah harga mati?". Sahabatku, apakah ada kisaran harga untuk cinta? Beritahukanlah kalau ada...


***

Keujung dunia pun cinta tak pernah berujung harganya apalagi mati.


***

Bila mendapatkan cinta dengan harga yang murah maka murah jugalah kualitasnya. Namun bila mendapatkan cinta dengan harga yang tinggi bukan berarti tinggi juga kualitasnya... Bisa jadi matrealisme sedang memakai topeng cinta.


***

Sekarang kutuliskan kata-kata atas rasa karna masih adalah tinta pada penaku. Dan mungkin besok tak ada waktu lagi, hingga aku hanya terbujur kaku dalam dingin.


***

Raga meribah lelah tak berdaya seakan tersedot
dalam pusaran kata yang sulit terpahami...
Biusnya terus menjalari tubuh,
mengaliri ruang-ruang hampa nadiku.
Aku inginkan sebuah tidur yang lelap
tanpa mimpi dan teka-teki malam


***

Tuesday, August 31, 2010

kemeriahan itu telah usai
tersisa lelah dan kantuk yang tak biasa
hanya imaji yang tuliskan rasa
seakan diam tak mau pergi

di ujung memori terlintas
kemeriahan yang sama bertahun lalu
kala puncak masih terdaki
fatamorgana tersingkir oleh pacuan semangat

ohhh.. aku berkata pada ibu bumi
rindukan kano-kano liar di puncak Klabat
wangi pinus di base camp soputan
terlukis indah dalam ingatan

adakah tiap kata terjuntai
sanggup utarakan rasa kala mata terbuai
akan tarian liar kano-kano
yang seirama dengan sang bayu

aku rindukan masa itu
kala kebebasan begitu mahal tuk digapai
menerobos tradisi kaku yang usang
mengalir dalam ketidakbiasaan



Neivy Vilany
19 August 2010
dimanakah ada ternikmati
wangi semerbak harum bunga
bak seorang penari Spanyol meliuk
dalam tatapan lekat nan menggoda
mengejar layang-layang
yang berkejaran bersama angin
sementara kamboja tersenyum kepada langit
dan kupu-kupu tak lelah
tarikan tarian jalanan



Neivy Vilany
08 August 2010
malam yang menapak pekat
siratkan kebisuan angkuh kala uzur
nada tinggi tlah terlontar
tak senada dengan kebijakan
yang berkoar sbab panjang usia
hidup slalu sia-sia
manakala angkara nan bergelora
memakan sisa kehidupan
tanpa ampun, seakan Tuhan
hanya mitos dan tak pernah ada



Neivy Vilany
08 August 2010

Thursday, August 12, 2010

Hidup selalu menyajikan kejutan-kejutan tanpa kita inginkan, datang tanpa kita minta dan bahkan tanpa kita sadari. Kadang kejutan-kejutan itu hadir dalam kemasan yang akhirnya menyunggingkan senyuman di bibir namun kadang kejutan-kejutan itu hadir dengan penyajian yang tak pernah terbayangkan sebelumnya hingga uraian air mata membuncah dan menyesakkan dada hingga menyisakan perih dan luka yang dalam.

Tak pernah terbayangkan sebelumnya kalau akhirnya 5 tahun dan 5 bulan yang sudah terjalani di Pulau Dewata telah mengukir begitu banyak cerita tentang sebuah pencarian akan pemahaman dari sebuah perjalanan hidup. Banyak cerita ada disitu, dan tidak sedikit kejutan-kejutan yang tersaji dalam kemasan penuh senyum tawa dan ada pula yang tersaji dengan penuh uaraian air mata yang sangat memerihkan hati.

Setiap kejutan yang tersaji telah membawaku pada pilihan-pilihan yang kadang sulit namun menceriakan, ada juga yang hanya membuatku tetap diam mengamati, dan bahkan ada yang membuatku memilih untuk hanya membuang-buang waktu dengan percuma. Semuanya telah ternikmati dengan apa adanya... Tidak terkurung dalam kotak kebiasaan yang melelahkan dan sia-sia. Kala semesta menyajikan tangisan, aku menangis walau itu terasa sangat sakit sekali. Kala tersaji senyum tawa, aku tersenyum dan tertawa dengan riang. Dan kala semesta menyajikkan sebuah teka-teki yang harus kucari jawabnya maka kan kucari jawabnya.

Hidup ini begitu indah untuk tidak dinikmati, apa pun bentuk kejutan hidup itu dan apa pun pilihan yang kita pilih dalam menyikapi setiap kejutan yang hadir dalam hidup kita. Nikmatilah selagi nafas hidup masih diberikan untuk kita. Setiap pilihan yang telah kita buat adalah sebagai pemenuhan diri atas takdir.

Thursday, July 15, 2010

Kesabaran hanya masalah waktu saja, selagi waktu terus bergulir kesabaran pun terus di uji. Harus kuat hingga akhirnya akan sampai pada saat itu juga.

Mentari Pagi di Bukit Tjampuhan


Kadang terpikir tuk menyerah
meracau kata tak berarah
Namun takdir terlalu kuat tuk dibantah
lalukan garis-garis tidur yang tersisa
dan tetap bergegas menyambut pagi

kabut putih dingin menari bersama angin
selimuti ilalang yang masih tertidur
kicau burung nyanyikan nyanyian alam
bukit tjampuhan terlalu indah
tuk dinikmati sendiri



Neivy Vilany

Saturday, June 26, 2010

Beradu

Bila malam mau kelam
Lakukan sajalah
Sedari tadi tak berbintang
Kelabu, saksikan
Dua jiwa duduk beradu
Berangkara dalam diam
Gerimis sesekali menimpah
Lumpuhnya bahasa sukma
Seakan tak lagi peduli
Sulaman di atas sutra putih
Basah hampir terkoyak
Karna isakkan malam
Pernahkah senja beritau
Bilamana malam kan Hujan?



Neivy Vilany
07 Agustus 2007

Thursday, June 17, 2010

Permainan takdir atas lakon

Ini sebuah kisah cinta yang entah akan berakhir bagaimana karena alurnya masih terus berjalan, lakonnya masih terus berlaku seperti apa yang dimaui takdir atas peran mereka. Sebuah kisah cinta yang dikira telah usai lima tahun yang lalu, namun permainan takdir menghendaki episode penceritaan kisah mereka terulang kembali. Dengan babak babak baru yang lebih membingungkan, tanpa kata dan lebih menegangkan karna harus berpacu dengan waktu dan jarak yang memisahkan. Memuat sejuta keraguan dan pertanyaan akankan sebuah cinta sejati berlabuh di hati yang sedang keluh, sementara kerinduan yang mendalam tak dapat menyebrangi jarak setiap saat bila kerinduan membuai hati yang sepi sendiri dan melepaskan logika. Petualangan hati untuk menemukan kisah cinta sejati yang seakan hanya mimpi. Ketidakpercayaan atas permainan takdir yang telah mempertemukan lagi dua hati yang terpisah juga oleh karna takdir berkehendak memisahkan.

Lima tahun bukan waktu yang singkat namun terasa semuanya baru terjadi kemarin.
Pertemuan pertama enam tahun yang lalu, semua kebisuan yang tak menjawab sebuah pintah akan rasa hasrat dan harap, lalu rasa sakit atas sebuah keinginan yang hendak memulai esok. Namun rasa sakit itu membisu, hanya menjawab dengan doa semoga berbahagia... Mencoba ikhlas atas keinginan yang tak bisa dipenuhi.... lalu akhirnya menghilang menjalani pilihan yang telah dipilihkan takdir baginya . Tapi setelah lima tahun cerita itu kembali menghampiri, takdir mempertemukan lagi dan semuanya terasa sangat mengejutkan. Permainan takdir atas lakon.

Wednesday, June 16, 2010

Sebelum Dosa Awal

mereka meracau tentang kesusilaan
ramai-ramai menghakimi karna sensasi
sesumbar yang penuh kemunafikan
berdalih pelanggaran norma
cobalah tanggalkan mukamu
sebelum meracau hakimi mereka
dunia oh dunia..
dimanakah kasih yang mengampuni?
adam dan hawa pun telanjang sebelum makan buah
kita pun terlahir dengan telanjang


Neivy Vilany

Monday, May 24, 2010

rasa jiwa

dan bila semua harus sampai disini saja, biarkanlah itu terjadi
waktu terus berputar, tak mungkin lama berhenti disimpang tanya
hujan atau panas datang semaunya tak lagi menurut angin muson
biarkan saja semua itu terjadi apa adanya
ternyata kata tak sanggup menterjemahkan rasa
kembali diam mungkin lebih baik lalu menghilang lagi
daripada menggantung tanya yang tak punya jawabnya
walau nurani selalu jujur berkata tentang rasa di jiwa
biarkanlah semua itu terjadi
manakala angin bertiup tak tentu, kita pun akan terbiasa
hanya menurut saja kemana angin kan membawa
yah, mungkin lebih baik begitu saja



Neivy Vilany

Friday, May 21, 2010

Harap

Apa namanya rasa ini?
Sebuah kegundahan yang tak hilang kala mata terpejam
Apa ini yang dinamakan rasa takut?
Penyangkalan pada kenyataan yang tak biasa?
Apa yang harus kusimpulkan dari semua jawaban, sikap dan rasa?
Bila adakah kemungkinan itu walau hanya sekecil apapun,
kan ku tempuh jalan itu...
namun semuanya seakan samar membayang disudut hati
dan terus menggantung seperti kelelawar yang menanti malam
Ingin kulangkahkan kaki masuk tapi logika menahanku
Dimanakah ada belantara atau sahara yang luas,
Ku ingin sekuatnya melepaskan semua rasa ini
yang seakan tak kuat lagi kutanggung.
Aku hanya ingin TERIAK.... tapi dimana?
Takdir terus memaksaku berjalan dikegundahan ini
Entah apa yang akan terjadi esok atau lusa
mereka mungkin tak peduli
Haruskah pergi dan menghilang lagi?
agar tiada yang tersakiti lagi
Katakanlah aku pengecut tapi mungkin lebih baik bila mundur....
Tapi bisakah untuk mundur?
untuk mundur pun tidak bisa...
Wahai semesta,
katakanlah pada takdirku apa yang harus ku perbuat
Sebelum semuanya menjadi tak terkendali
lalu menjadi hancur dan sia-sia
Aku hanya bisa berharap...

Wednesday, May 19, 2010

doa.. untuk cinta

Lembayung senja kelabu di barat
langkah-langkah tak letih
berpacu menghantam debu
panggilan malam ditaburi bintang
berkejaran mengejar ombak
pritan tukan parkir
hentakkan khayal
sesungging senyum berderai
dendangkan simfoni kelap-kelip
aku bertelut dimuka semesta
membawa seuntai doa akan harap
kiranya cinta tak pergi



Neivy Vilany
11 juli 2007

Esok masih ada

tak pernah kau tahu
tentang kasihku padamu
tak pernah tersebut
atas pintamu padaku
aku ada namun tiada
sebuah kebisuan akan asa

bila besok masih ada pelangi
kan kuceritakan tentang hatiku
mengukir hari tuk ceriamu
bersamamu hingga lembayung beradu
membuaimu dalam pelukan jiwaku
aku akan ada untukmu
jadi melodi tuk jiwamu


Neivy Vilany
27 maret 2010

Biarkanmu

mungkin harus lupakanmu
biarkanmu bersama jalanmu sendiri
serta kenangan lalumu

seakan sulit tuk masuki hatimu
dan menggapainya
ku tak yakin aku bisa
sabar jalani harap

Sudah cukup sampai disini saja
takkan ada lagi tanya yang harus dijawab
ku takut kan smakin mencintamu

kan ku lupakan dirimu
biarkanmu bersama kenangan lalumu
kan ku lupakan dirimu
beserta smua kenangan bersamamu


Neivy Vilany
'07

angan malam

Kau hadir ditiap detik anganan
tubuh serasa dalam pelukmu
detak jantungmu msh terdengar
hembus napasmu terus memburu
pelukan dan ciuman kita
berkejaran dalam malam
ku tersenyum untukmu
dalam tatapan hati
di stiap lelap menjelang malam



Neivy Vilany
10 Nov '06

Mimpi

Dia...
yang bertemu malam ini
di taman bunga flamboyan
sangatlah menawan
itulah kesan pertama

Dia
yang gagah
tampan
dan keren
bolehkah memanggilmu pangeran

Pangeran
aku jatuh cinta padamu
dan kau pun begitu
malam ini...

Pangeran
aku bagaikan seorang putri
yang bergelayut mesra
ditubuh kekarmu
berjalan kita berdua
menyusur lorong bunga

Pangeran
begitu indah malam ini
tapi aku mesti bangun
dan hampir saja
terlambat sekolah
karenamu Pangeran


Neivy Vilany
31 juli 1998

Riama Julie

Hidup dalam dua cinta
dilanda keraguan memilih siapa
Sahabat, pilihlah...

Hidup tetap adalah harus memilih
benar atau salah
apa pilihan untuk cintamu...

perjalanan hidup harus dipilih dulu
baru kan lewati masa menjelang
bersama cintamu

Sahabat...
sebelum masamu usai
dalam kurun cinta
yang tenggelam bersama kembara

oh, sahabat...



Neivy Vilany
circle K, Kuta
08 September '06

Tuesday, May 11, 2010

Hanya perlu sedikit kesabaran...

Penyajian pemenuhan kehidupan tidaklah selalu seperti yang kita inginkan. Kadang manusia terlalu rakus dengan menginginkan sesuatu yang tidak dia butuhkan. Atau mungkin kita hanya tidak mengerti apa yang dimaksudkan untuk kita sehingga hanya berpikir menurut pemahaman dan pikiran kita sendiri saja. Keegoisan membuat kita terlalu ingin dipenuhi dan tidak mau menerima kenyataan bahwa itu bukanlah yang terbaik buat kita, bahwa sesuatu yang jauh lebih indah sedang dipersiapkan untuk kita. Kita terlena dengan kebiasaan hidup yang sudah membelenggu hidup kita. Kita tidak mau melihat ke sekeliling kita lagi. Kita menghabiskan waktu kita yang singkat di dunia dengan sia-sia. Tanpa hasil....

Kadang kita merasa terhilang arah tujuan, entah harus melakukan apa dan entah sampai kapan. Kita ingin bertindak dan bahkan berlari untuk keluar dari kehilangan arah itu, namun tindakkan terburu-buru bukanlah jalan dan solusi yang tepat. Ada baiknya kita berhenti sejenak, melihat apa yang ada dibalik kesemuan itu. Bersabar dan menikmati apa adanya yang terpapar di depan kita. Mungkin memang semesta ingin kita untuk berhenti sejenak karna telah dipersiapkan sesuatu yang indah setelah kesemuan itu. Kita hanya perlu bersabar sedikit saja.

SABAR adalah sebuah kata yang hanya mudah untuk diucapkan tapi sulit untuk diimplementasikan dalam hidup. Telah cukup banyak bukti orang-orang yang gagal dalam ujian kesabaran yang disajikan semesta. Ini artinya kesabaran itu memang tidak mudah. Entah harus berapa banyak waktu yang harus dihabiskan untuk menemukan titik terang pemahaman akan kesabaran. Ada yang yang hanya memerlukan sedikit waktu saja, namun ada yang mungkin akan menghabiskan seluruh hidupnya dan akhirnya menemukan atau tidak menemukan sama sekali sampai akhir hayatnya.

Mungkin kita harus belajar tentang MENERIMA dahulu baru perlahan-lahan akan mengerti apa itu kesabaran. Penerimaan dari setiap penyajian yang disajikan oleh semesta untuk dan dalam hidup kita. Menerima dengan rela apa yang ada saat ini dalam hidup kita, apa adanya tanpa ego.

Tapi bagaimana mungkin menghilangkan ego dalam diri?

Semuanya hal dalam semesta ini memang saling terkait dengan utuh, kita tidak akan pernah bisa menerima dengan rela apabila egoisme masih menguasai hati kita. Kita perlu berjuang keras untuk menekan segala bentuk egoisme dalam diri kita, baru akhirnya kita bisa mengalir dengan keadaan dan menerima segala tantangan yang akan disajikan semesta pada kita. Dan apabila pada akhirnya kita sanggup menerima semua itu dengan kepasrahan sepenuhnya pada sang Khalik berarti kita telah lulus ujian kesabaran tahap awal dan masih akan terus berlanjut dengan ujian-ujian yang lain yang akan jauh lebih berat karna kita telah lulus pada ujian tahap sebelumnya.

"Ingatlah bahwa setiap ujian yang akan kita lewati tidaklah akan melebihi kemampuan kita."
Bapa di sorga Khalik alam semesta Guru dari segala guru tau dengan pasti akan hal itu karna Dialah yang menetapkan.


NVT

Wednesday, May 5, 2010

Bila rindu

Bila rindu belenggu dua jiwa
dada seakan tertekan perih
di malam tak berangin
khayal rasakan hampanya sukma

sudahkah kita beritahu
pada bintang di atas sana
adakah kita tidur terlelap
kala mentari kan bersinar

padi sudah menguning
pertanda panen hampir tiba
burung camar berdendang riang
iring antan melantak bersahutan

beritahukalah pada dunia
maksud hati yang tak tersampai
sebelum ajal menjemput pulang
kembali ke pangkuan semesta


Neivy Vilany
05/05/2010

Wednesday, April 28, 2010

Sebuah Harap

Kala hati tertancap panah sembilu
dia melintas lalu ku tertawa
saat jiwa keluhkan sesaknya rindu
dia hadir dalam angan sukma

mentari yang terik menyengat
tak mampu menahan tawa
busur yang terlepas tlah tercabut
dan sakitnya seakan tak pernah ada

daun-daun hanya menari, senyumkan
isyarat harap tak pernah sirna
kita hanya manusia biasa
tak kuasa atas takdir dan cinta

sementara samudra mengelora
membatas jarak dua hati
sukma melantun nyanyian harap
supaya waktu cepat lalu



Neivy Vilany
28 April 2010

Saturday, April 24, 2010

Surga Yang Terhilang

Hamparan pasirmu merayu
Menyungging senyum putih
menggoda jiwaku
Beningnya biaskan pesona
Warna-warni berkejaran
Kala mentari menitik peluh
Bisakah angin bawakan
Aku terbang kesana?
Nikmati hamparan pasir putih
Di pelosok nirwana
Ada surga yang terhilang
Raja Ampat...



Neivy Vilany
23 April 2010

Tuesday, April 6, 2010

Kerinduan dan Hutan Pinus

Hiruk pikuk suara
pandangkan mata menerka
siapa gerangan melintas
di batas imaji nirwana

Tiada ada pengakuan
pada tajuk kencana
yang boleh singgah walau sebentar
meneguk sabda kerinduan

Mewangi semerbak hutan pinus
tawa riang berhambur
meracu kesombongan yang angkuh
lalu menutup mata

Timbahan keluh tlah penuh
lingkupi hati yang sendiri
yang lewati hari dalam kebisingan
hanya membisik sebuah kerinduan



Neivy Vilany
3-6 April 2010

Thursday, April 1, 2010

Kelana Rindu

Datang lagi kelana tak bertepi
menyusur rasa yang enggan pergi
debur ombak terus membuih
menghantam lembayung di barat

Rangkaian kata seakan runtuh
luluhkan rindu di tingkap awan
tergores pelangi di sukma
bentangkan lautan pada jarak

Adakah elang terbang rendah
tangkap hati yang terseret gelombang?
rumput liar trus bernyanyi
mengikut angin bermelodi

Kemanakah kelana kan bertepi
bila tersamar arah panduan
dan kompas tak lagi berputar
tunjukkan arah yang tepat

Arus deras menerjam jeram
Aku rindu kano-kano liar
di puncak klabat yang kokoh
terus bernyanyi menunggu pulang



Neivy Vilany
01 April 2010

Wednesday, March 31, 2010

Selamat Taon Baru 2010

Waktu kemarin adalah masa lalu
Sekarang adalah kekinian
yang tak dapat di hentikan
Esok adalah harapan
Yang akan menyambut
Slamat taon baru 2010



Neivy Vilany
31 Desember 2009

Tuesday, March 30, 2010

"Yakinlah semua pasti ada jalan keluar. Hanya butuh sedikt saja kesabaran hingga datang waktu yang tepat itu."

Monday, March 29, 2010

Jiwa yang merindu

Dia melingkup seluruh ruang jiwa
Hadir dan terus saja menbuncah
Kala mata kan terpejam
menggantung rindu pada malam
Dan bila pun terjaga
pada senyuman di langit biru
Waktu seakan berjalan lambat

Bilakah ada hati yang fana
Lihatlah pelangi yang merekah
kan benderang bagai mentari
Bak bintang setia temani malam
Dia adalah pelengkap jiwa
Aku kan ada untukmu
Dari sbuah kedalaman tanpa batas

Pemahaman tanpa kata
membayang di ujung kelopak
Buaian lelap dalam pelukan
singsingkan tanya dalam benak
yang terus hinggap bak merpati
Seolah tak kenal siapa tuannya
Namun nurani tak dusta
Akan jiwa yang merindu


Neivy Vilany
29 Maret 2010

Sunday, March 28, 2010

Elegi

Langkah-langkah gontai
mengais-ngais malam
demi sesuap harap
mereka tertawa di atas peluhnya
mencibir deritanya...
hanya nyamuk nakal
yang setia menemani
mahligai dusta tersemat manis
dalam balutan kemegahan
hanya pasrahkan pada angin
entah esok makan apa lagi
mereka sujud pada berhala
semai benih kehancuran
dia berdoa pada Bapa
harap murka segera akhir



Neivy Vilany
28 Maret 2010

Hilang lalu kembali

Tiap syafaat kulafaskan
cari tau pemaknaan hidup
berjuta aksara tanpa makna
terlewatkan tanpa terasa
lama kita tlah berjalan
lewati kisah-kisah kita
tapi semua masih ada
tersimpan tak pergi jua
takdir seakan tertawa
mainan lakon adam hawa
balik lagi ke masa itu
dimana burung pun
bernyanyi riang untuk kita
sekarang kita disini
ditemani asa akan harap
dan semesta terus berupaya
menjuntai rindu di puncak nirwana



Neivy Vilany
28 Maret 2010
"Kisah lama yang kembali"

Saturday, March 27, 2010

Elegi Natal

Gema pujian-pujian Christmas song
Melantun dari tahun ke tahun
Sejak peristiwa lahir bayi kudus
Dua ribuan tahun silam

Madah pujian itu
Membahana kembali
Di rumah-rumah, jalan-jalan, mall-mall…
Adakah di hati kita?

Adakah di hati kita
Dari hari ke hari
Terus mengingat, menanti…
Dan menyambut peristiwa
Mendunianya Putra Sorgawi
Seperti hati anak kecil yang merindu

Hati yang polos tanpa beban
Hati yang girang merindukan
Hati yang terus menanti
Tanpa kredit dan panjar
Hati yang tak pernah lelah
Menghitung hari
Hati yang terus mengingat
Bersorak gembira menyambut Natal

Adakah kita seperti itu
Kadang kita hanyut
Dalam arus deras modernisasi
Terlena dalam kancah kesemuan
Berlomba mencari peng-Aku-an diri
Dalam keagungan muslihat

Saudara...
Tatap nadi ketaatan kita
Tanya hati kita
Adakah damai di hati
Siapkah kita menyambutNya
Seperti seorang anak kecil yang merindu
Dan menanggalkan tradisi
Serta adat modernisasi

Saudara...
Natal adalah peringatan peristiwa
Mendunianya Putra Sorgawi
Untuk mengingatkan saudara dan saya
“Dia datang, membawa damai cinta kasih
Sambutlah dia dengan penuh kasih
Rayakan Dia dalam damai”



Neivy Vilany
24 desember 2002

Senandung Lirih

Senandung lirih sayup terdengar
Silih berganti disana sini
Mengiring galau malam ini
Detik demi detik
Semakin terasa dan ternikmati
Dalam keindahan malam
Ditemani bulan yang malu
Menampakkan diri sepenuhnya
Kuhisap panjang
Mantap penuh kepastian
Menikmati kepulan asap
Yang menurut pada sang angin

Angin malam ini
Isyaratkan kedamaian
Sepoi tak terselami
Tak kalah dengan kilat
Yang sesekali menunjukkan keberadaannya

Tidak pantas!
Keindahan ini
Dihancurkan galau tak berarah
Bukankah hidup harus dinikmati
Mantap pasti dalam kedamaian
Sambil tak melupakan keberadaanNYa


Neivy Vilany
2 November 2003

Kemarin Embun Berdansa

kemarin embun berdansa
kita bicara tentang cinta
tuk diyakini hingga senja
bergandeng erat kita ceria
kala mentari terik di kepala
kita bertanya kemana kembara
Atau kita hanya diam
Dan berhenti di simpang ini?
derai tawa diam membisu
pikiran sulutkan angkara
kaburkan mahligai sukma
adakah kata di hati kita
tetap sama sperti kemarin?
hatiku tetap sama
slalu menanti esok
tuk bercerita kepada mereka
tentang kita dan cinta
dan bila malam datang
aku ingin terlelap
dalam pelukan jiwamu


Neivy Vilany
Agustus 2007

Pelita Tubuh

Berpijak pada bumi
Kokoh berdiri bagai karang
Tak terhempas gelombang

Mengalir dalam putaran bumi
Tenang berjalan bagai air jernih
Yang mengalir bebas tak henti

Membuang semua dosa
Meleburnya dalam panas api
Hingga jiwa berangkara
Berhembus damai nurani
Menanggalkan ego

Menghirup mutiara cinta murni
Sbagai pemberian tiada batas
Memuaskan jiwa dahaga

Suara tak lagi memecah hening
Tapi bermazmur dalam keheningan
Lantunkan syafaat kasih
Yang merekah bagai fajar

Melihat apa yang dilihat
Tak guna melihat gelap
dalam kegelapan
Mata hikmat tumbuhkan tunas damai

Pelita tubuh haruslah terangkan jagad
Pancarkan sinar kasih abadi
Kan terus mengalir
Kelautan jiwa yang fana
Hingga istana bersuka
Memuji tuaian besar
Dalam hamparan kebabasan
Di tumbuhi damai cinta kasih
Yang tak berbatas


Neivy Vilany
26 mei 2005

Asmaraloka

Ku nanti dirimu di asmaraloka
Dalam gubuk berkelambu sutera putih
Bertabur bunga serba aneka
Terpaan siulan angin bersimphoni
Dendangkan rasa menggapai langit
Anggur merah memabukkan
Iringi hembus nafas
Deruan udara mengalir
Isyarat gejolak jiwa
Mentari membakar hasrat
Memuncak di buaian malam
Terus kita menjalin kasih
Tanpa syarat pada bulan dan bintang
Dalam penyerahan murni
Riak air gemericik bersuka
Meretas keribaan persada
Hanya kan ada kita
Dan cinta…
Berbagi kasih mesra di asmaraloka


Denpasar, 20 nov 2006
Neivy vilany

Bersama Sahabat

bulan penuh terang bersinar
mengiring dua pasang kaki
melangkah memecah sunyi
menembus belantara
menyusur malam

perjalanan masih jauh sobat
kesabaran…
keberanian…
kunci segalanya
jangan lupa Sang Pencipta
Khalik semesta
Perjalanan kian naik
menuntut tenaga terkuras habis
tertawalah…
bersoraklah teman
kita berhasil!!!
Taklukkan rasa takut
susuri belantara dalam gelap
kita berhasil!!!
lewati perjalanan kali ini
dan masih harus lewati
Perjalanan kehidupan
yang akan datang


“Perjalanan ke Soputan bersama sahabat”
Neivy Vilany
19 juli 2000

Friday, March 26, 2010

Semua cerita tentang kita

Kala tubuh tak bisa berbahasa
dan kata tak bisa terangkai
ku ingin dunia beritahu
segala tentang kita
tentang kasihku padamu

Dunia pun beritahu tentang kita
hanya tangis sbagai isyarat kesedihan
kala hatiku teriak "jangan"
atas pamitmu padaku
yang ingin memulai esok

Ku simpan dirimu
lewat lagumu
ku ingat dirimu dalam pigura
yang kau hadiahkan
Aku hanya diam lalu hilang

Kini semesta kembali cerita
tentang khayal masa silam
yang hilang lalu kembali
tuliskan kerinduan
yang pernah pergi

Kita bertanya tak percaya
apa hendak semesta beritahu
tentang kita akan esok
hanya jalani leburkan rasa
biar semesta yang bicara
semua tentang kita.



Neivy Vilany
26 March 2010

Tuesday, March 23, 2010

Mencari Arti

Langkah-langkah sepi
Berjalan di meriahnya hari
Mengais arti kemana
Nyiur kan melambai
Terus saja berjalan
Hati berselubung kelabu
Sukma terdiam dalam tanya
Mungkin benar cuma khayal



Neivy Vilany
August 2007

Misteri Jagad

di bawah sana
warna-warni kehidupan
Bermisteri tanpa berkata
Di atas sana
Ada terang bersinar
Bermisteri tanpa henti menerangi

Adakah yang bisa bercerita
ungkap semua misteri

Mempelai berjalan sendiri
Diatas hamparan pasir
Menuju samudera

Tangan-tangan rakus
Terus meminta-minta
Seakan tak pernah puas

Angin tak lagi semilir
Buas bagai srigala kelaparan

Di bawah sana
ada warna-warni ketenangan
yang terus berpadu, diatas terang

adakah yang bisa bercerita
mengungkap semua misteri



Neivy Vilany
01 Maret 2007

Ganti Taon

Berjalan mencari pengertian
Arti kata dalam kalimat
Senandung yang berdendang
Mengiring pergantian musim
Menepis bayang-bayang diri
Yang meminta pengakuan
Yang terus berpacu mengejar zaman
Langkah demi langkah
Terseok merentang mentari
Dalam ketakjuban
Di ujung detik jarum jam
Sangkalan harus diakui
Demi tatanan sukma
Menjelang malam berbulan
Berhiaskan bintang-bintang



Neivy Vilany
31 Desember 2006

Monday, March 22, 2010

Wanita Mulia

"Kesuksesan seorang wanita hanyalah sebuah kebanggan tapi kemulian seorang wanita adalah pada saat dia membaktikan hidupnya untuk melayani suami dan mengasuh anak-anaknya. Itulah sejatinya wanita."


Kalimat ini akan selalu mengingatkanku tentang siapa aku dan apa yang sebenarnya ku inginkan dalam hidupku. Sebagai manusia kita pasti berambisi menjadi sukses dengan semua pencapaian-pencapaian yang ingin kita raih, tapi sebagai seorang wanita aku ingin menjadi mulia. Sekarang mungkin kita sedang berjalan pada jalan pencapaian-pencapaian itu namun pada saatnya nanti kita pasti akan tiba pada tahapan kesejatian yang hakiki sedari berjuta-juta tahun yang lalu yaitu kodrat. Sebuah kesejatian dasar yang banyak di lupakan dan terlupakan karna pembaharuan zaman. Sebuah kesejatian yang punya kekuatan besar untuk menghancurkan dunia. Kesejatian itu pun yang akan merubah dunia.

Aku tidak menolak emansipasi karna aku pun menginginkan sebuah kesuksesan dasyat sebagai seorang manusia. Tapi kodrat itu tak bisa di tolak. Itu ada dalam sukmaku, mengalir deras dalam darahku, semakin hari semakin tak terhindarkan lagi, meminta pemenuhannya. Aku adalah seorang wanita. Seorang wanita yang ingin menjadi istri dan ibu, yang akan selalu ada berjalan berdampingan dengan suami yang adalah rajaku, melayaninya dan menjadi kekuatan baginya. Mengasuh anak-anakku yang adalah kecerian untuk hidupku. Karna dalam hidup merekalah aku ada. Dan pada tahapan inilah wanita akan meletawi proses hidup yang sangat tak terbayangkan untuk menuju kemuliaan. Kesetiaan, ketaatan, pemasrahan diri, pembunuhan ego, kebijaksaan, pengajaran, kerelaan dan ketulusan semuanya akan teruji dalam sebuah penyerahan hidup untuk cinta. Sebuah cinta yang sangat dasar yang sudah ada dan di ajarkan sejak bumi diciptakan.

Allah Bapa Yang Maha Besar telah menjadikan wanita itu sempurna untuk melahirkan anaknya, merawat dan membesarkan sang anak serta mengajarkan sang anak ajaran cinta kasih. Kasih seorang ibulah yang akan menjadikan seorang anak menjadi hebat. Zaman memang terlalu modern untuk suatu pemahaman tua dan usang namun pilihan ada pada diri kita masing-masing. Dan itulah jalan yang akan kupilih nantinya.

Friday, March 12, 2010

terus berjalan

"Aku ingin memilikimu..."
bersama denganmu hingga nanti
namun hatiku terbagi
terus berlari mengejar mimpi
sebuah mimpiku yang lain
dan aku tak ingin berhenti
aku menyerah untuk kita
walau namamu bergema
kita smakin jauh berjalan
menempuh arah yang beda
kau mimpi dalam mimpiku
dan aku tak ingin berhenti

Thursday, March 11, 2010

Puja Puji

Trima kasih padaMu
Sang Khalik yang Maha
Sembah kusujudkan
Syukur kupanjatkan
Tangis ini adalah bahagia
11 bulan kumenanti
kesembuhan yang hakiki
pembebasan yang Ilahi
tak ada lagi pil
tak ada lagi teriak putus asa
Puja puji kuhatur
hanya padaMu
Sang Yang Maha



Neivy Vilany
Terima Kasih dan Pujian hanya bagiMu Bapa Yang Maha Besar.

Hmmmmmmm....

Ada sejuta rasa
tak ada kata
hanya bisa
Hmmmmm...
dengan sejuta tanya
sejuta ingin
berjuta harap
Hmmmmm...
waktu yang terbatas
hanya bisa
Hmmmmm...

Wednesday, February 24, 2010

Kadang kita bertanya, apa hidup kita akan meninggalkan suatu bekas bagi orang yang pernah mengenal kita? Ataukah kita hanya akan hilang begitu saja dan tidak meninggalkan apa-apa. Selama ini aku berpikir bahwa hidup yang tlah kulewatkan dahulu bukanlah apa-apa dan tidak meninggalkan apa-apa.

Kecanggihan teknologi terus saja berkembang hingga di jaman sekarang ada begitu banyak jejaring sosial yang memungkinkan kita bertemu dengan teman lama, yang mungkin saja sudah bertahun atau puluhan tahun tidak bertemu. Sebuah pesan di inbox facebook 8 jam yang lalu ternyata membawaku ke masa lalu dan menjawab pertanyaan yang terus saja melayang di benakku. Aku bahkan hampir lupa bahwa ada sepenggal masa tentangnya dalam kurun hidupku. Masa itu telah begitu lama lewat dan hampir terlupakan, sekitar 12-13 tahun yang lalu. Waktu yang sangat lama. Saat-saat dimana aku begitu kanak-kanak untuk mengartikan sebuah kasih sayang darinya dan begitu penuh ambisi dengan sejuta keinginan untuk pencapaian-pencapaian diri sendiri. Namun dia pernah ada dan hadir dalam hidupku waktu itu.

Lewat produk kecanggihan jaman kami di pertemukan lagi walau sekarang dengan batasan norma dan aturan yang hanya mengijinkan kami untuk sekedar tahu tentang kabar dari masing-masing kami. Setidaknya kita masih bisa bertukar kabar dan berita tentang hidup kita masing-masing. Begitulah misteri hidup kadang berpisah dengan cara yang tak bisa di pahami namun kadang bertemu dengan cara yang mengejutkan. Kita hanya jalani saja keputusan takdir sembari terus melakukan yang terbaik untuk setiap pilihan yang sudah kita ambil untuk hidup kita. Kita harus terus berjalan.

Masing-masing kita punya cara sendiri-sendiri dan berbeda dengan orang lain untuk mengenang seseorang yang kita sayangi atau yang setidaknya pernah hadir dalam hidup kita walau hanya sebentar saja. Cara-cara seperti itu mungkin tak pernah terbayangkan akan terjadi dalam hidup kita, mengapa seseorang punya rahasia sendiri tentang masa lalunya yang ingin terus diingatnya.

Sunday, February 21, 2010

Bukan Ilalang

Selagi angin bertiup tak tentu
Manakala semilir
Kadang beliung…
Jangan kau tanya
Mengapa jadi begini
Hidup slalu punya dua rupa
Sperti mata uang
Punya dua sisi tak terpisah

Kita bukan lagi ilalang
Kita pohon keanggunan
Yang perlu di siram
Agar mekar berbunga


Neivy Vilany
11 juli 2007

Rindu Untuk Sahabat

Kita t’lah semakin dewasa
Dalam usia yang tak lagi bau belasan
Berbagai dera t’lah terlewati
Dalam pilihan-pilihan asa
Dan adakah pernah terlintas
Bahwa kita kan bersua
Dalam kedewasaan
Yang saling paham
Kunantikan jumpa itu
Tapi seakan takdir tuk berjumpa
Tak tersedia untuk kita
Kupasrahkan langkahku padaNya
Dari pulau dewata ku sujud
Kelak kita kan jumpa
Slalu kuyakin pasti kau berbahagia
Dalam perjalananmu
Aku pun berbahagia karnanya
Dan kan slalu merindumu


Untuk sahabat-sahabat kekasih hatiku
Yang tlah lama kita tak bertemu
Aku merindukanmu…
08 September ‘06
Neivy Vilany

Seraya Aksi Semesta

Seraya sang bayu
Menghempas tajam
Purnama bersinar cemerlang
Merah jingga kuning biru
Menghias
Temanimu berjalan
Terpikir lagi
Pakai realita!
Oooh…
Bumi berputar

Seraya tuan jangkrik menyanyi
Nyamuk pun berdendang
Terdengar dekat
Sangat dekat
Di samping telinga

Seraya mau bertolak
Ke pulau kapuk
Sayup suara keroncong
Di petik kasar
Detak jarum jam
Tak...tak..tak…
12.07 malam
Astaga!!!
Tepat tengah malam
Gonggongan anjing malam
Menyadarkan harus tidur
Walau semesta terus beraksi


Neivy Vilany
15 juli 2000

Saturday, February 20, 2010

Bintang Jatuh

Lengang tenang suasana
Di pekatnya malam jelang nyepi
Duduk menerawang langit
Menghadap bintang utara
Bicarakan giatnya hari
Tuk siapkan cita
Kala mata beradu pada rasi biduk
Cahaya terang jatuh
Bangkitkan harapan
Ku buat permohonan
Di antara dendangan binatang malam
Walau nyiur tak melambai
Namun angin kan sampaikan
Salam rinduku pada siapa
Perlahan tanda utara tertutup awan
Dan nyamuk yang smakin ganas
Tak goyah tuk pudarkan
Keyakinan dalam permohonan
Yang sudah di haturkan
Tuk seberkat pada masa menjelang


Neivy Vilany
18 maret 2007

When sun goes down

When sun goes down
hold me tight
and don't let go
I'll smile for you
just wanna close my eyes
when your kisses
falling on my face
When sun goes down
I'm here with you...
When sun goes down
hold me tight
and don't let go
just keep walk
into the night
walking together
through the night
When sun goes down
walking into the night
we spread love
to the lonely sky
we share love
to the empty soul
so, hold me
and don't let go

Kuta Bali
20 Feb 2010

Monday, February 15, 2010

Cerita yang belum selesai

keseluruhan cerita itu belum menyatu
masih merupakan penggalan-penggalan
yang maksudnya belum tersampaikan
aku kehilangan kata-kata
butuh inspirasi bukan sesumbar
supaya penggalannya kian menyatu
jadi rangkaian makna yang hidup
pemahamanku seakan terkuras
hilang menguap entah kemana
bertahun coba kuselesaikan
ide tak jua ada
itu bahkan bukan cerita
hanya potongan kosong
yang tak bisa di ceritakan



Kuta - Bali


Sudah bertahun-tahun dan cerita itu belum selesai juga. Seakan sulit mempertemukan setiap penggalannya hingga akhirnya maksudnya bisa tersampaikan. Aku selalu berharap cerita itu bisa selesai sebagai suatu pencapaian baru dalam hidupku di tahun 2010 ini, namun entah mengapa ide seakan menumpuk di kepala namun sama sekali tak nampak tali penyatuannya. Semua seakan begitu sulit untuk di ungkapkan dan di terjemahkan lewat rangkaian kata-kata.
Apakah perjuangannya memang harus seberat dan sesusah ini? yah, mudah-mudahan saja hasil karyanya nanti bisa setimpal dengan perjuangannya yang sangat menguras otak. Berharap saja demikian...

Ampunan

Awan keliatan berat kelabu
menanggung beratnya air
Yang enggan menyentuh persada

Tanah smakin kering kerontang
Dalam hamparan kemarahan
Yang dipupuki keangkuhan

Berbekal bibit kebohongan
Ku taburi tanah
Tanpa siraman nurani

Kuberjalan tanpa alas
Menuju panasnya api
Tanahku kan hangus

Kakiku melepuh diatas bara angkara
Lidahku keruh dengan omongan palsu
Lumer retak berkeping

Aliri tanah kerontang!!!
Sirami tubuhku yang membara
Hingga lepas dahaga

Kesah nurani syafaatkan ampunan
Menantang Pengasih
Taruh belas kasih

Biar penggarap lahan bekerja
Dengan benar bukan baik
Supaya hamparan berkilau emas


Neivy Vilany
20 Desember 2006

Saturday, February 13, 2010

Daya Syahda

Kutaruhkan hidup
Di sebuah juang
Tuk suatu daya
Menantang kata yang bisu
Coba ungkap penat
Di bawah teriknya kembara
Kosong nurani biar terisi
Jauh kutepis angkara
Supaya murka tak berdansa
Kurajut kembara
Dengan elok berserah
Kiranya insan berseri
Kala syahda cinta
Dendangkan nyanyian jiwa
Dayaku adalah cinta
Menantang kembara tak berujung


Neivy Vilany
23 August 2007

Nyanyian Cinta : Tentangmu dan kita

Ku kecup dirimu
Kala surya menyapa
Bergelayut di pelukan sukma
Tuk bawa ceria harimu
Karna mungkin besok, aku tiada

Di teriknya hari
Ku rangkai kata suci
Sekedar senyuman
Biar tersungging di hatimu
Karna mungkin besok, aku tiada

Slalu ku nanti dirimu
Manakala lembayung beradu di barat
Mengecup letihmu
Dalam kerinduan hariku

Ku peluk erat ragamu di malam kelam
Membelai lembut jiwamu
Hingga kau lelap
Karna mungkin besok, aku tiada

Ku rias diriku
Di depan cermin keanggunan
Sbagai keindahan dalam sejatimu
Hariku bahagia penuh
Karna ada untukmu

Mungkin besok aku tiada
Untaian doaku pada Bapa
Adalah tentangmu dan kita
Bersama di tiap hari


Neivy Vilany
19-20 July 2007

UntukNya

Redamlah kemarahan
Hilangkan kesal yang ada
Ampuni dengan penuh ketulusan
Karna kasihNya mengampuni

Tutuplah mata, tidur!
Rasakan belaian surgawi
Kalau tidak ingin
Membuka mata
Dan menjadi marah

Bila saatnya membuka mata
Bukalah dangan penuh cinta kasih
Dan bekerjalah dalam damai
Untuk kemuliaanNya


Neivy Vilany
22 maret 2003
Judul : 29 november 2006

Di Puncak Klabat Terakhir kali

Berkhayal tentang negri di awan
Langit biru
Awan tebal
Gunung-gunung
Danau Tondano bak gitar
Bandara Sam Ratulangi
Pelabuhan bitung
Bagaikan mimpi
Tapi ini bukan mimpi
Ini realita
Elang terbang sendiri
Hujatan anak pendaki
Puncak klabat
Takkan terlupa
Mungkin ini terakhir kita sua
Kano-kano liar jangan marah
Ini hanya suatu kemungkinan
Bukan suatu kepastian


Puncak Gunung Klabat
17 Agustus 2000

eksistensi kemunafikan

Kemesraan butuh eksistensi
Tak hanya ingin di kenang
Di awal purama saja

Kepura-puraan adalah pemikat
Kata bukan kesejatian
Di halalkan karna hasrat

Kala tergenggam di pangkuan
Tak ada lagi ciuman bumi
Peraslah logika kalau bisa!
Minta purnama jangan berganti

Sayangnya, kata ahli
Dunia itu bulat
Terbiasalah dengan putarannya

Bila malam menjemput lagi
Pejamkanlah hati
Biar tak menangis
Di balik dengkuran


Neivy Vilany
07 August 2007

Permainan Zaman

Disana ada hati yang senduh
Meringis, pilunya nasib
Jiwa yang kosong
Berteriak lirih hampa
Badan yang remuk
Berjalan gontai tanpa alas
Mengais suap demi suap
Dalam tangis tanpa air mata
Kami jadi alat zaman
Tuk pamor pamer pamrih
Salah siapa nestapa ini?
Badan kami sudah luluh lantak
Dalam hati kami
Tak henti kami teriak
Berilah kami sedikit saja, keadilan


Neivy Vilany
13 oktober 2007

Sahabat, Jangan Bersedih

Selagi angin bertiup tak tentu
Manakala semilir
Kadang beliung
Jangan kau tanya
Mengapa jadi begini
Hidup slalu punya dua rupa
Sperti mata uang
Punya dua sisi tak terpisah
Mungkin dunia tampak tak adil
Torehkan pedih sedalam lautan
Namun esok pasti kan datang
Tuk bawakan tawa
Seceria mentari bersemi


Untuk sahabatku...
Tangismu adalah sedihku


Neivy Vilany
20 Juni 2007
22 Juni 2007

Menuju Klabat dan Merdeka

berjalan menembus kelam malam
ditemani sinar rembulan
tapaki jalan curam
ujungnya bagai fatamorgana
jangan berhenti!
pacu semangat!
perjalanan kian jauh
tenaga terus terkuras
jangan berhenti!
dinginnya malam
sbagai pelengkap suasana
smakin menusuk tulang
jangan terlena!
teruslah berjalan!
lihat kedepan
fatamorgana derita
akan tetap berakhir
MERDEKA!!!

Neivy Vilany
17 agustus 2000

Bertemu kembali

Kupikir jumpa kita tlah berakhir di lembar kemarin. Ternyata waktu masih mempertemukan kita E*****. Pertemuan kemarin membuat kita kembali ke tahun 2004, masa dimana takdir mempertemukan segala harapmu dan kebisuanku. Kau bercerita lewat lagu-lagumu dan ku diam dengan sebongkah beban dan ketakutanku (itulah yang terjadi pada diriku). Aku tahu kau begitu menyayangiku tapi tak pernah ku jawab atas pintamu dan aku terlalu liar untuk dimiliki. Yah, begitulah ungkapanmu atas sikapku. Aku hanya tidak pernah mengatakannya padamu E... bahwa aku menyayangimu dari kedalaman tak berbatas tanpa nama. Aku mengingatmu dalam pigura yang kau hadiahkan padaku, aku menyimpanmu dalam hatiku bersama lagu-lagumu yang masih kusimpan seperti pesanmu. Biar hanya aku dan hatiku yang tau dimana tempatmu dalam hatiku. Kita mengambil jalan kita masing-masing. Sekian lama tak pernah lagi bertemu denganmu namun aku selalu mendoakanmu dan angin selalu menyampaikan berita tentangmu, sebelum akhirnya ku menghilang karna hidupku yang terpenjara dan akhirnya tak tau apa-apa lagi tentangmu.

Pertemuan kita kemarin cukup membuatku terkejut akan perjalanan hidup yang kau alami, hidup ini cukup tragis bagi kita berdua yang harus melakonkan peran yang tak pernah kita bayangkan sebelumnya. Aku turut bersedih mendengar ceritamu tapi aku tahu kau akan selalu baik-baik saja. Aku bahagia bisa bertemu lagi denganmu... Ake tertawa lepas saat bersamamu (seakan luka itu tak pernah tergores). Kunikmati hari kemarin bersamamu karna mungkin esok tak ada lagi untuk kita.. tapi bila umur kita masih panjang ku yakin bahwa kita pasti kan bertemu lagi.


Kuta - Bali

Kisah Insan

Kala mentari di tiup hari
Tetes embun menyambut surya
Menyapa rindu di lubuk sukma
Semilah pohon, berbuah keemasan

Mentari ditiup hari
Bergelayut sinari siang
Selampai putih terkembang
Merentang kasih tak berbatas

Bulan perlahan merayap
Temani langkah malam
Kisahkan cerita insan


Neivy Vilany
19 juli 2007

Tangisan Anak Negeri

Disana berputar iklan-iklan indah
Mengilham sengsara harap berakhir
Disananya lagi berteriak rusuh
Membenarkan diri harap damai

Disini, tempatku berpijak ini
Dulunya adalah pantai
Sekarang berdiri bangunan tinggi
Tuk pusat perbisnisan

Ada yang menjual kata-kata
Ada pula yang menjual harga diri
Mau beli yang mana terserah
Asal pintar-pintar memilih

Ini warisan untuk turun-temurun
Tapi apalagi yang tersisa?



Neivy Vilany
01 September 2008

Belum ada judul...

Hati berdesir sayup
Diantara sorak bintang-bintang
Enggan berucap pada malam
Hanya diam lalu pergi lagi
Tangan-tangan hampa meminta
Di kelabunya hari yang terik
Kaki-kaki jenjang melangkah
Mengibas detik demi detik
Menunggu kilas harap
Yang entah kapan datang
Apa semesta tlah beritahu
Pada Khalik diatas sana?


NV
23 April 2008

Sudah Pergi

Sudah berapa purnama
Sejak terakhir sua
Tanpa kata
Menutup mata

Sudah berapa purnama
Selalu hadir
Tanpa kata
Dalam anganan tidur

Sudah berapa purnama
Masih bertanya
Belum bisa mengerti
Tiap hadirmu

Sudah berapa purnama
Sejak terakhir sua
Tanpa kata
Kau terbujur kaku


Puisi ini untuk sahabat terkasih Jimmy Solang
yang selamanya telah pergi tanpa kata.
Neivy Vilany
9 April 2006

Salam Rindu

Musim trus berganti
Tandai ujian pendewasaan
Yang smakin sulit
Dan kita tak lagi sperti dulu
Bergandeng tangan dengan ceria
Menyingkap tangis dalam pelukan

Di musim yang trus berganti
Kita tlah memilih
Masing-masing dengan berani
Tuk tanggalkan rasa takut
Demi sebuah tujuan

Disana ada tangismu
Juga bahagiamu
Sahabatku…
Tak lagi kita bersama
Namun hati kita tetap sama
Senantiasa merindu tuk sebuah temu


Salam rindu tuk para sahabat
Neivy vilany
20 juni 2007

Kenakan Zirahmu

Apa fungsi sujud tersungkur
Dalam gerutu kian menderu
Hatur doa panjang tak henti
Cerita nestapa pakai topeng
Belum cukupkah sesumbar
Menyangkal diri kesejatian
Hanya ganti nama
Namun sama isi
Dosa awal terus berulang
Untuk bisa serupa
Fatamorgana dunia
Terus merajalela berkendara
Berhias tajuk religi…
Yang mau berperang
Pakailah baju zirah!
Yang mengalah pada zaman
Itu pilihanmu
Tuk tetap bertopeng


Neivy Vilany
26 December 2006

Ilalang Tak Berbahasa

Terkuak satu masa hidup
Secepat malam datang
Gantikan hari
Bencilah ilalang
Karna tak berbahasa
Hanya melambai lirih
Bila tertiup angin
Dan tak bergeming
Bila torehkan perih



Neivy Vilany
19 juni 2007

Tangisan Jagad

Sepiku bertanya pada malam
Keraguan akan nestapa dunia
Kesendirianku di terpa bayu
Lihat lakon yang ingkar akan kodrat

Dunia seakan lupa diri
Dalam keagungan peng-aku-an semu
Apa sebenar yang dicari
Kan trus dicari dalam ketidakpuasan

Bumi semesta atas kehendak
Terus bergolak memberi ingatan
Akan pergeseran modernisasi
Yang katanya adalah harkat

Jagad menangisi diriku
Yang adalah nestapa
Tapi lebih pantaslah
Tangisi saja dunia kelam
Yang smakin tertutup kabut
Lalu perlahan hancur

Pesan Rindu

Malam tanpa bintang
Retakkan seluruh tulang
Membakar tiap inci nadi
Angin malam seakan enggan
Bersiul lirihkan sukma
Kerinduan ini hampir membunuh
Wahai malaikat malam
Hentakkan dada yang bisu
Dendangkanlah buaian jiwa
Tuk hangatkan raga
Bisakah kau rasakan
Kala malam smakin dingin
Adakah penghuni surga
Lelap tertidur di atas awan
Bisikkanlah pada mimpi
Pasan rindu tuk kekasihku


Neivy Vilany
15 October 2007

Friday, February 12, 2010

Sia-sia

Hadir dan terus
Berlalu lalu hilang
Dalam kemeriahan pesta topeng
Berhiaskan kebaikan

Adakah yang tahu
Kompas hidup berputar
Menuju arah yang salah

Adakah yang sadar
Manakala angin kebiasaan
Berhembus sia-sia

Kita minum anggur bukan kesaksian
Celoteh manisnya umpatan
Diam-diam menikam punggung

Mau baik atau benar
Tersamar dalam pesta mabuk sia-sia
Adakah yang tahu…


Neivy Vilany
Selesai 03 Maret 2007

Sudah Usai

Bila esok raga masih terjaga
Bangkitlah, kalau masih bisa
Basuh muka dengan sutera
Berilah napas baru tuk tertawa
Mandikan tubuh dengan wangian
Kenakanlah pakaian keindahan
Hiaslah diri bak Aphrodite
Menebar aroma cinta ke dunia
Mungkin, tinggal sehari
Mungkin, esok tak ada lagi
Dan bila trompet istana
Berbunyi menjemput malam
Dengan kereta tujuan firdaus
Pergilah jangan ragu
Tinggalkan yang tertinggal!
Kesemuan sudah usai


Neivy Vilany
07 Aug 2007

Terserah Sajalah

Mencoba mengalah ikuti semua pinta
Yang tak pernah tersebut
Semua selalu salah

Mencoba meraba semua harap
Yang tak pernah tersebut
Semua selalu salah

Minta dimengerti
Namun tak memberi pengerrtian
Jadinya salah pengertian

Salah lagi, salah lagi,
Begini salah, begitu salah,
Semua selalu salah

Letih badan merasuk hati
Yang semakin lelah mengira
Semua terserah sajalah

Kalau hitam bilang hitam
Kalau putih bilang putih
Semua terserah sajalah

Kalau masih gak bisa bilang juga
Lebih baik segera ke dokter
Mungkin ada kerusakan pita suara
Atau lagi sakit gigi
Semua terserah sajalah

Segera periksa ke dokter!
Kalau pita suara benar-benar rusak
Atau gigi sampai bolong bahkan ompong
Sesal kemudian tak guna

Jadinya salah-salah terus
Emangnya gue pikirin
Semua terserah sajalah


Neivy Vilany
2005

Sedekah

Ku memang tak punya apa-apa
Tiada harta dan uang banyak
Hariku slalu cukup saja
Aku miskin tiada apa-apa

Namun pada mataku ada sinar
Penuh arti bahagia
Di bibirku ada senyum
Yang tak tau kata miskin

Jiwaku slalu menari
Sukmaku berdendang
Karna hatiku penuh cinta
Yang buatku cukup tuk bersyukur

Di hatiku ada banyak cinta
Kuyakin itu tiada kau punya
Sebab kau terus bersungut
Minta lebih dan lebih

Aku memang miskin
Tiada apa-apa
Namun sedia kubagi
Bingkisan kasih tuk hidupmu?

Jangan sungkan tuk menerima
Biar ku miskin tiada apa-apa
Kubagi kasih dengan cuma-cuma
Siapa tau kelak boleh berarti


Neivy Vilany
22 September 2007

Berbagai Cerita Kita

Dulu, kala nyiur melambai
kita menyungging senyum
kala ombak menerpakan buih putih
kita berlari melepas tawa
dalam ketidakmengertian
apa itu memutuskan

Hidup tak sama lagi
Dalam sekian masa terlewatkan
Sudahkah kita bisa bicara tentang hidup?

Disini ku berjalan
Melihat serta mendengar
Kali nanti bertemu
Ku kan bercerita tentang semua
Kau pun harus bercerita
Tentang hidupmu selama masamu

Kan kunanti saat itu
Saat kita punya waktu
Tuk berbagi cerita


Neivy Vilany
01 Maret 2007

Bercerita Pada Malam

Malam yang larut
Tak lagi bisa pejamkan mata
Terhimpit kenangan taun lalu
Melintas kebersamaan bulan puasa

Pabila tuan tidak tuli
Dengarkah rindu didalam sunyi
Kata hamba mungkin salah
Mengaum sperti singa menerkam

Dan semoga tuan tidak buta
Tuk melihat tangisan hati
Merembah menyusuri pipi
Bak tanah kehausan

Kepada siapa hamba kan bercerita
Mangadu sepi tak terurai
Hanya menanti deringan
Yang tak kunjung tiba

Antara kita membentang lautan
Disana tuan bersama mereka
Adakah kita sama satu rasa
Hamba sendiri, bercerita pada malam


Neivy Vilany
01 September 2008

Sepenggal Pilu "Antara Dengung Takbir"

Semua terlaku salah
Kala amarah memenuhi
Tak ada yang benar
Bila mata tertutup
Semuanya salah
Kala gundah ingin miliki
Seakan bebas datang
Bagai siang gantikan malam
Semua sperti tak adil
Bila dijadikan sasaran
Tanpa pertimbangan
Tak bisa terbantahkan
Ujungnya, smua jadi salah
Hati berteriak mengecam
Namun lidah telah keluh
Coba tanyakan pada mereka
Apa mau menjadi aku?
Merintih diantara dengung takbir
Aku miskin dan nista
Aku hanya bukan istri
Nada tinggimu bilang
Aku tak punya hati
Coba tanya mereka
Apa mau menjadi aku?
Biarlah urusan kita
Jadi urusan sorga dan akhirat
Mohon maaf lahir dan batin


Neivy Vilany
30 September 2008

Serpihan Diri

Dunia mudaku sedang bersemi
Bergejolak bak gelombang
Berputar seperti cyclone
Yang tak gentar menghepas

Penuh gairah melangkah
Menuju harap
Tapi ku jatuh terguling
Seakan dunia kan berakhir

Sajian pemenuhan
Yang tak lagi tersedia
Hidupku kan berakhir kala diam
Kucari lewat ikhtisar pelajaran

Dalam tanya alurnya
Tak sejenak saja
Terasa badai menghajar
Diri sendiri yang terus mengoyak

Koyakan hologram diri
Mempertontonkan keseluruhan
Lakon di setiap babak
Telaah menyingkap kesia-sian

Hidupku seakan berakhir
Menjadi serpihan kenangan
Tangisku mengaliri batin
Beranjak menuju visi



Neivy Vilany
14 January 2007

Thursday, February 11, 2010

Dalam Sebuah Masa

R Indra... pernah manjadi sebuah keceriaan dalam suatu masa hidupku. Kita pernah tertawa bersama menempuh perjalanan-perjalanan panjang yang menggairahkan, kita pernah bergandengan tangan melintasi norma dan akal sehat, kita pernah terbangun dalam malam sepi tanpa bintang. Kita pernah bersama merangkai visi dan menghayalkan asa sampai suatu ketika ku terbangun dalam kekosongan yang penuh tanya. Terus bertanya hingga potongan-potongan jawaban itu terbentuk menjadi suatu wajah kepalsuan yang berhiaskan keangkuhan.

Pertemuan kami terjadi sekitar awal tahun 2007 dan jujur aku tidak menyukainya. Kesan pertama padanya terpancar aura kesedihan yang sangat menyedihkan dari wajahnya, aku masih mengingat wajahnya saat itu. Aku mengasihaninya dan inilah awal kesalahanku, kesalahan pertama. Maafkan aku kalau memang waktu itu hanya sebuah rasa kasihan saja atas hidupmu yang kau bilang menderita namun seiring dengan kebersamaan kita aku pun terbiasa dengannya dan mulai menyayanginya. Yah, rasa sayang itu hadir karna terbiasa. Kubuka diri untuk menerimanya dengan segala kurangnya dan begitulah cintaku padanya. Aku mencintai kekurangannya dan selalu memaafkannya dan inilah kesalahanku yang kedua. Kesalahanku yang ketiga adalah aku hanya diam pada saat dia mengambil hidupku. Hidupku bukanlah aku lagi karna sebuah komitmen yang terus kujaga. Selanjutnya dan selanjutnya adalah salahku. Dan semua menjadi SALAH. Aku seorang setia yang bodoh. Dan perlahan-lahan kata setia itu di uji dengan paparan-paparan kebohongan yang terus terkuak. Aku tetap diam seakan kaku dan hanya mengikuti permainan takdir.

Hmmmm..... (ku hela nafas panjang)

Aku hanya diam dengan semua kebohongan itu yang kebenarannya datang sendiri tanpa harus berupaya mencari tahu. Semua kata-kata kasarnya, hinaan demi hinaan yang melantun dari mulutnya (ternyata air mataku masih mengalir bila mengingat masa-masa itu... ku tarik nafas panjang lagi... menguatkan diri untuk melanjutkan tulisan ini....) seakan-akan aku seperti orang tak berguna dan tidak punya kehidupan yang dulunya dia pungut di pinggir jalan lalu memberikanku kehidupan layak jadi akhirnya harus menerima apapun hinaan dan perlakuan kasar itu. Sering kali dia merendahkanku namun rasa kasihku padanya selalu memaafkannya. Sungguh tragis karna dia yang mengambil kehidupanku berlaku semaunya atas hidupku. 2 tahun bersamanya adalah tahun-tahun terberat dalam hidupku dengan terus-terusan berkelahi dengan jiwaku yang terus-menerus kuaniaya. Aku berubah menjadi orang yang tak berguna yang menguburkan semua keinginanku dan perolehan-perolehan yang ingin kuraih, aku bahkan tidak berhak atas hidupku namun dengan ikhlas tetap menjalani ketidakbebasan itu. Aku seperti burung yang terkurung dalam sangkar namun kali ini aku tidak beruntung karna terkurung bukan dalam sangkar emas tapi sangkar keegoisan yang perlahan membunuhku. Hatiku menyayanginya tapi juga menuntut keadilan untuk hidupku namun aku tak bisa apa-apa, aku ketakutan....

Aku bukan perempuan yang tidak bisa apa-apa yang hanya berdiri di pinggir jalan menjual dosa untuk mencari makan. Aku adalah sesuatu yang ingin di puja dan dimuliakan dalam hidupmu namun aku semakin tidak ada. Keangkuhan dan keegoisannya terlalu tinggi untuk ku raih walau ku terus mengemis padanya. Hatinya terlalu kaku oleh perwujudan kepedihannya sendiri. Jiwanya terlalu lemah untuk diselamatkan oleh cinta. Kalau engkau bilang menderita aku akan ada untukmu tapi siapakah sebenarnya yang sedang merintih dalam penderitaan??? Engkau tidak pernah melihat aku, engkau hanya melihat engkau dan aku selalu salah. Dan yang kutahu hanyalah hampir 3 tahun yang lalu dia datang dalam hidupku menawarkan mimpi lalu dia melemparkanku pada lembah kehampaan yang tak berbintang seakan asa tak ada lagi. Yang kutahu hanyalah dia membuat seluruh hidupku tergantung padanya dan dalam kepapahan tidak punya apa-apa dia meninggalkanku. Yang kutahu hanyalah dia pergi di saat sakit itu hampir membawa jiwaku terbang menembus dunia yang lain. Dia pergi. Manakala adenium telah berbunga pun dia tidak menyaksikannya, dia tak pernah kembali walau aku menunggunya dan seakan tak ada cara lagi untuk meruntuhkan tembok keangkuhan yang semakin tinggi di bangunnya.

"Dia datang bak seorang ksatria yang gagah berani, yang seakan siap menyelamatkan sang putri namun dia pergi seperti seorang pengecut yang lari bersembunyi kala si naga jahat
menyemburkan apinya."

Malam-malam penuh tangisan yang kulalui melewati kehancuran dan kepahitan itu telah berlalu seiring bulan yang terus berganti dan dia pun tenggelam dalam keangkuhan jiwanya, dia hilang bersama asanya yang tak pasti dan tidak pernah datang lagi. Aku akan mengingatmu sebagai bagian terperih dalam hidupku bahkan sampai tulisan ini kutulis goresan luka itu belum sembuh banar bahkan sakit paru-paruku belum juga sembuh. Keriaanku semalam di Hard Rock Cafe telah membuktikan bahwa goresan kepedihan itu msh ada. Hatiku merintih pilu berada disana, teringat dulu seberapa sering waktu yang telah kami habiskan disana. Hmmmmmm.............
Masa yang ku lewati bersamanya adalah sebuah pengorbanan dan keikhlasan yang di sebut orang kebodohan. Keikhlasan adalah proses penerimaan dengan sabar sesuatu yang kita sendiri tidak pernah rela itu terjadi dalam hidup kita. Namun, untuk menjadi ikhlas dibutuhkan suatu jiwa yang berani berkorban untuk memilih dengan penuh penyerahan utuh.

Dalam masa itu kutemukan suatu cerminan diri yang membuatku tahu bahwa ada sesuatu yang mulia dalam diri kita masing-masing yang harus terus diperjuangkan bahkan disaat-saat terperih, hancur dan hampir mati sekalipun. Suatu kemuliaan yang akan mendasyatkan jiwa kita akan pemenuhan hati beserta dengan pemahaman kualitas diri yang tak pernah terbayangkan sebelumnya. Aku tlah memaafkannya walau goresan-goresan kepahitan itu masih membekas di hatiku. Aku tidak akan lagi mendoakannya namun kuharap dia baik-baik saja. Maafkan karna aku bukan orang yang pantas.


Kuta - Bali

Monday, February 8, 2010

Adenium Hilang

Kemarin ku lihat dia berbunga
mekar berseri terpadu
harap itu tak henti tersungging
walau dia tak pernah datang jua
adenium tetap berbunga

Dimana sekarang adenium berada
Dia tak terlihat pada tempatnya
Tak ada lagi kuntum yang mekar
mungkin di curi orang
yang iri bila kita tersenyum

Oh Adeniumku...
sekarang ada dimana?
apakah ini pertanda
kebersamaan kita telah habis
dia pun tak pernah kembali pulang


Neivy Vilany
Kuta - Bali
08 Feb 2010

Friday, February 5, 2010

Senyum yang pernah hilang

"Senyum yang sempat pudar"

begitulah sahabatku menamakannya

Senyum itu tlah kembali merekah

untuk menyerikan jagad

Dia telah kembali



Sesungguhnya aku telah memaafkannya, sepahit apapun kenangan tentangnya telah menggoreskan luka yang sangat dalam di hatiku tapi aku sudah memaafkannya. Biarlah hanya Tuhan yang tahu seberapa benar dan tulus semua ini.

Aku hanya ingin melanjutkan hidup
bukan dalam kesia-siaan
Ku ingin berbuat
bukan hanya diam dalam kepalsuan
Aku ingin tersenyum
untuk semua orang
bukan terkurung dalam sangkar
Aku adalah aku
Sebuah jiwa yang terlepas
dan kembali tersenyum

Tuesday, February 2, 2010

Corat-coret tanpa maksud

Kegundahan ini bergejolak lagi, entah sedang merasakan apa. Menatap bisu tanpa kata, tertawa sendiri, merintih, meratap tanpa tau apa-apa. Seandainya semesta mau beritahu tentu takkan sesulit ini. Atau memang kita tlah berjalan terlalu jauh? lebih tepatnya "aku" bukan kita. Teriknya mentari kala siang dan kesunyian malam yang dingin dari hari
to be continue...

03 Feb 2010
Teriknya mentari kala siang dan kesunyian malam yg dingin dari hari ke hari menjadi teman hati. Kadang kita merasa hidup tersia-siakan karna kegembiraan semu sementara waktu tak akan lama lagi bersama kita. Apa yang sedang kutulis ini? Aku sendiri pun tak tau...
Jiwaku melayang entah kemana, mengembara sendiri meninggalkan raga yang masih terus terpaku dalam ruangan persegi empat ditemani seperangkat komputer berisi semua data sales dan promosi, sebuah telpon di meja, Blackberry yang hanya di pakai untuk telpon dan sms saja dan tidak bisa dimaksimalkan penggunaannya karena memang sengaja tidak diaktifkan layanan blackberry-nya, setumpuk CD kosong, kalender meja yang merupakan hadiah setelah berbelanja produk Sorella, secangkir kopi yang sebentar lagi habis, segelas air putih, kacamata, dan setumpuk majalah iklan.
Hari ini pun ku masih tertawa-tawa sendiri, entah sedang menertawakan apa? atau mungkin juga sedang menertawakan diri sendiri. Atau karna masih teringat... uppsss.. Ah, aku pasti terlalu berlebihan kalau berpikir seperti itu.
Apa yang terasa saat ini? entah bagaimana harus mengejawantahkannya, terlalu sulit pabila harus dirangkai dengan kata-kata. Hanya aku dan Tuhan yang tahu apa ini, hhmmmm.. seorang sahabatku juga tahu hal ini karna kemarin aku begitu tak kuasa untuk menahannya sendiri dan tak mungkin juga menyimpannya sendiri. Oh tidak... aku mulai memikirkannya, jangan sampai aku terus berkelana ke dunia yang tidak ku ketahui sama sekali. Wake up girl!!! Terlalu jauh tuk di tempuh, lihatlah semua pembatas itu... Takkan menjadi sesuatu yang mudah tuk didapat, dia terlalu jauh tuk di raih.
Then why does my heart feel so glad
Then why does my heart feel so...
Biarlah semesta sampaikan pada pasir-pasir di gurun sana dan pada bunga-bunga yang tumbuh di atas bebatuan seuntai kerinduan yang tak sanggup kurangkai.
Huuffhhhh...
Pagi tadi kuterbangun dengan sakit kepala yang amat sangat, bertambah sakitnya karena mendapati tubuhku yang masih tertinggal di Bali sedang menyiksa diri untuk sebuah pemahaman tanpa nama. I want my life back... Apakah itu berlebihan? Apakah itu terlalu susah untuk menjadi kenyataan? Aku hanya meminta itu saja sekarang, besok mungkin akan meminta yang lain lagi, tapi itu biarlah menjadi urusan esok saja. Jangan heran karna bukankah itu sudah menjadi sifat manusia? Terus meminta ini dan itu tanpa berpikir mungkin itu bukan buat kita, mungkin itu memang tidak untuk kita, mungkin Allah sedang menyiapkan sesuatu yang lain untuk kita, mungkin Dia akan memberikan sesuatu yang lebih indah untuk kita. Tapi kita terlalu egois untuk bersabar dan memahami semua maksud yang tersirat dariNya. Kita hanya ingin dituruti dan bila tidak sesuai dengan yang kita mau maka kita akan berontak lalu bersedih. Yah itulah kita manusia dan aku termasuk didalamnya.
Yah, sudahlah...
Back to reality...
Terjadi kesalahan penulisan tanggal pada tulisan ini karna kesalahan setting GMT. Tulisan ini mulai dicorat tanggal 02 Feb 2010 dan dilanjutkan tanggal 03 Feb 2010.
Ada panggilan telpon di Blackberry yang pertama dari Pak Cipto, mudah-mudahan saja setelah pembicaraan di telpon dengannya akan ada berita yang lebih menggembirakan di kemudian hari. Yang kedua lagi dari Pras, ciihhhuuuyyyy... sungguh berita gembira, ada tawaran foto underwater wedding... di answer is yeeesssssss....
Setelah telpon ditutup aku baru sadar kalau sebotol obat itu belum juga habis ;-( Keadaan ini menamparku sangat hebat, obat-obat itu telah membatasi seluruh ruang gerakku. Terasa hatiku mulai berderai tangis. Memohon agar ditunjukkan jalan.
Aku sangat menginginkannya...
I just want my life back...
Terus menangis dalam hati karna tidak mungkin untuk menangis sekarang di kantor.
Sebenarnya apa yang ingin ku tulis ini?? TIDAK TAHU... akupun tidak tahu apa yang sedang kutulis ini. Daripada nantinya ngelantur lebih baik sampai disini saja.

Saturday, January 30, 2010

Dealova Venus

Untuk sahabatku yang sedang gundah hatinya...
Kadang hidup memang terlalu sulit untuk dipahami
kenyataan tidak seperti yang kita harapkan
hatiku sedih mendengar saat kau ceritakan rintihanmu
hidup yang kau gambarkan bagai dalam kotak kaca
memecahkannya salah, diam di dalamnya pun salah
tapi ku tak ingin kau mati sia-sia di dalam sana
Sahabatku.. berdiamlah sejenak mengamati...
berdoalah pada Allah kita yang Besar
agar hatimu tetap tuk buat keputusan
karna kutau saat ini kau sedang bimbang
hatimu meraung menangis minta tolong
berserahlah padaNya sahabatku..
Tuhan yang Maha Kasih telah memberikanmu dalam hidupku
Sebagai kekasih yang baik dalam pertemanan kita
dan kita sama-sama tau bahwa Dia mengasihi kita
kita hanya perlu percaya dan yakin padaNya
Doaku akan selalu bersamamu sahabat...


untuk sahabatku yang bila dia membaca pasti akan tau bahwa tulisan ini untuknya.
Kuta, 30 January 2010

Monday, January 25, 2010

Kenangan itu menantang kembali

Sepenggal kisah itu ternyata tidak benar-banar hilang. Dia hanya terlupakan sejenak karena kesenangan hari yang membuncah namun kala hari berganti, penggalan-penggalan itu kembali menguak pikiran. Kebersamaan sesaat. Perkenalan yang tidak disengaja pada waktu yang salah. Yah, begitulah ku menyebutnya. Kesempatan yang tersia-sia karena keangkuhan yang egois lalu perlahan sang waktu tak lagi mau berpihak pada kita. Waktu tlah jauh meninggalkan kita namun seakan semuanya baru terjadi kemarin. Pandangan itu seakan baru dilayangkan kemarin, aku merindukannya. Senyum yang tersungging, semua tawa riang dan... dan kata-kata itu yang pernah membuatku terpaku dalam kesedihan, semuanya masih ada dan masih sangat jelas diingatan. Tahun-tahun yang kita lalui setelah itu pun adalah sia-sia karna kita terus dan terus saja mencari sampai sekarang dan entah sampai kapan. Apakah kita memang terlalu bodoh untuk mengartikan maksud Tuhan? Dia mungkin tlah memberikannya untuk kita kecapi tapi pikiran kita sendiri yang menganggap itu bukan waktu yang tepat. Sesungguhnya hanya Allah yang Maha Pengasih yang tau kapan waktu yang tepat itu dan bila waktu itu tiba Dia akan memberikannya. Hmmm.. Mungkin saja seperti itu...
Kupikir keputusan yang kuambil waktu itu adalah akhirannya, namun ternyata semua belum berakhir. Aku hanya pergi dan tidak memenangkan apa-apa. Pertanyaan demi pertanyaan kembali mencoel hatiku, menantang untuk kembali.

"Aku mengucap syukur kepada Allahku setiap kali aku mengingat engkau"
Bagian terkecil dari sebuah perjalanan singkat yang pernah kulalui.

Wednesday, January 13, 2010

Mula Kembara

Berdiri dalam gelap malam
Berteman kesunyian
Memandang sinaran kelabu
Hanya mendengar hati
Turuti kemana arah
Kembara jauh bertepi

Berdiri dalam gelap malam
Menyusur kelana
Terlena khayali cinta
Membingkai mahligai penyatuan
Kembara bersabar menepi

Berdiri dalam gelap malam
Berteman kesunyian
Menetes embun bersenggayut
Menyeruak kembara
Menyerikan jagad

Berdiri di simpang malam
Di telan gelap lalu hilang
Kau tau dimana mencari
Berbalik arah kelana
Awal pandang mula kembara

“Hilanglah arah remukkan dada
Riak orang cari kembara”
Awal mula bertemu


Neivy Vilany
February 2006

Monday, January 11, 2010

Hidup=dua rupa

Perjalanan ini tak akan berhenti sampai disini saja. Lika-liku yang akan semakin berkelok mungkin telah menanti tapi apakah kita hanya akan berhenti sampai di simpang ini saja? tidakkah kita ingin tahu hasil akhir dari perjalanan melelahkan ini? Mereka bilang aku bodoh tapi aku menyebut itu kesabaran yang harus dipelajari. Sangat susah. Tidak segampang menyebut kata sabar itu sendiri. hmmm... Hidup memang slalu punya dua rupa. Dua rupa yang menyatu dan tak mungkin lagi di pisahkan. Andai semuanya selalu mudah seperti waktu dulu namun guliran waktu yang begitu deras mengalir mengharuskan kita tuk senantiasa waspada dan terus berjuang. Kembara panjang yang harus terus di jalani.Tidak boleh berhenti karna seorang pejuang tidak akan berhenti dalam pertempurannya, dia hanya akan beristirahat sebentar memulihkan tenaganya untuk kemudian bertempur lagi sampai kemenangan di raihnya.

Berusaha kutetapkan hati tuk mulai melangkah lagi seiring dengan tahun yang telah berganti.

Sunday, January 10, 2010

Sia-sia

Hidup adalah sia-sia tatkala di sia-siakan. Kilas balik kehidupan seakan slalu datang menghampiri kala hati sedang tak tentu, dari hari ke hari terpikir tuk segera berlalu. Namun tanpa terasa semuanya semakin cepat hilang dan kita belum apa-apa, belum melakukan apa-apa dan hanya duduk diam saja sambil menunggu berlalunya waktu. Yah, hidup hanya akan sia-sia saja.

20Feb2010
Kadang kita berjuang terlalu gigih untuk hal yang bukan di peruntukkan buat kita namun kita terlalu keras kepala untuk mengakuinya bahwa itu memang bukan untuk kita. Kita terlalu merasa seakan Tuhan tak ada, seakan kekuatanNya bisa kita kalahkan. Menyerahlah... sebelum semuanya menjadi sia-sia dan kita hanya sia-sia. Segala sesuatu adalah rancanganNya dan hanya untuk Dia. Dia terlalu besar untuk diabaikan, terlalu nyata untuk ditiadakan.

Waktu terus beputar, begitu cepatnya hingga kita yang terlena tak sadar bahwa kesia-siaan adalah catatan sejarah hidup kita. Bahwa seluruh hidup kita adalah bukan apa-apa dan tidak menjadi apa-apa.

Friday, January 8, 2010

Segala Tentang Kita

"Elegi"


Di lembar kemarin tercatat jumpa kita
Tak pernah kuucap atas pintamu
Harapku tak senekad harapmu
Tetes air mata isyarat sedihku
Kalau bisa kuucap “jangan”
Tapi harapmu tak bisa jua ku janjikan
Maafkan… Maafkan aku...

Masih kudengar lirik lagumu
Kan kusimpan sperti pesanmu
Kalau benci bisa lupakan semua
Bencilah aku…
Asal kau bisa mulai esok
Dalam riak tawa kelegaan

Entah harus gembira atau sedih
Dari kedalaman sebuah kebisuan
Kusyafaatkan ketulusan untukmu
“Semoga bahagia”
Dan dunia sudah beritahu
Segala tentang kita



Neivy Vilany
12 juli 2005

Tentang Segalanya

"Sebuah Kebisuan"


Bila tubuh tak bisa membahasakan
Tak ada kata pantas dirangkai
Tuk ungkapkan segala
Tak pernah ada kata terucap
Tuk beritahu semua

Bukan hati tak mau
Tawaran kasih sayang
Bukan ingin mengecewakan
Atau menyakiti...
Menutup telinga tuk semua pinta
Rasa hasrat dan harapmu

Aku bukan pecinta sejati
Bukan yang terbaik dalam kawananku
Terlalu liar tuk dimiliki
Tak terduga pabila dikira

Andai langit bumi
Dan pelengkapnya
Bisa bicara…
Biar mereka beritahu
Semua tantang segala


Neivy Vilany
27-28 September 2004

Suatu Sore: "Diam Dalam Semilir"

Daun anggrek menguning
Layu mencari perhatian
Terik mentari mulai redup
Pasrah menyambut senja

Dan dia hanya duduk
Tuliskan rasa dalam diam
Di atasnya awan putih
Berjalan tergesa-gesa

Kucing pun berjalan, hanya diam
Tak mau bertegur sapa
Dendangan musik dari jauh
Iringi lantunan pemujaan

Dia duduk menanti
Deruan yang kan datang
Dia tetap diam
Sambil di terpa semilir



Neivy Vilany
20 August 2007

Adenium Berbunga Jua...

Pagi tadi kala mentari menyambut
kesepian begitu menyejukkan
dedaunan hijau bergetar lirih
mengayun bersama semilir
Tak ada anak berlari
Tak ada deruan dari langit
Tak ada kokok ayam
Tak ada alunan penyembahan
Hanya keheningan saja
Di kehampaan ini
ku terbangun lalu terperanjat
Adenium berbunga juga...
di penghujung tahun
dia berbunga dalam kepiluan
andai dia ada disini


Neivy Vilany
Jimbaran Dec 2009