Saturday, June 26, 2010

Beradu

Bila malam mau kelam
Lakukan sajalah
Sedari tadi tak berbintang
Kelabu, saksikan
Dua jiwa duduk beradu
Berangkara dalam diam
Gerimis sesekali menimpah
Lumpuhnya bahasa sukma
Seakan tak lagi peduli
Sulaman di atas sutra putih
Basah hampir terkoyak
Karna isakkan malam
Pernahkah senja beritau
Bilamana malam kan Hujan?



Neivy Vilany
07 Agustus 2007

Thursday, June 17, 2010

Permainan takdir atas lakon

Ini sebuah kisah cinta yang entah akan berakhir bagaimana karena alurnya masih terus berjalan, lakonnya masih terus berlaku seperti apa yang dimaui takdir atas peran mereka. Sebuah kisah cinta yang dikira telah usai lima tahun yang lalu, namun permainan takdir menghendaki episode penceritaan kisah mereka terulang kembali. Dengan babak babak baru yang lebih membingungkan, tanpa kata dan lebih menegangkan karna harus berpacu dengan waktu dan jarak yang memisahkan. Memuat sejuta keraguan dan pertanyaan akankan sebuah cinta sejati berlabuh di hati yang sedang keluh, sementara kerinduan yang mendalam tak dapat menyebrangi jarak setiap saat bila kerinduan membuai hati yang sepi sendiri dan melepaskan logika. Petualangan hati untuk menemukan kisah cinta sejati yang seakan hanya mimpi. Ketidakpercayaan atas permainan takdir yang telah mempertemukan lagi dua hati yang terpisah juga oleh karna takdir berkehendak memisahkan.

Lima tahun bukan waktu yang singkat namun terasa semuanya baru terjadi kemarin.
Pertemuan pertama enam tahun yang lalu, semua kebisuan yang tak menjawab sebuah pintah akan rasa hasrat dan harap, lalu rasa sakit atas sebuah keinginan yang hendak memulai esok. Namun rasa sakit itu membisu, hanya menjawab dengan doa semoga berbahagia... Mencoba ikhlas atas keinginan yang tak bisa dipenuhi.... lalu akhirnya menghilang menjalani pilihan yang telah dipilihkan takdir baginya . Tapi setelah lima tahun cerita itu kembali menghampiri, takdir mempertemukan lagi dan semuanya terasa sangat mengejutkan. Permainan takdir atas lakon.

Wednesday, June 16, 2010

Sebelum Dosa Awal

mereka meracau tentang kesusilaan
ramai-ramai menghakimi karna sensasi
sesumbar yang penuh kemunafikan
berdalih pelanggaran norma
cobalah tanggalkan mukamu
sebelum meracau hakimi mereka
dunia oh dunia..
dimanakah kasih yang mengampuni?
adam dan hawa pun telanjang sebelum makan buah
kita pun terlahir dengan telanjang


Neivy Vilany