Untuk sahabatku yang sedang gundah hatinya...
Kadang hidup memang terlalu sulit untuk dipahami
kenyataan tidak seperti yang kita harapkan
hatiku sedih mendengar saat kau ceritakan rintihanmu
hidup yang kau gambarkan bagai dalam kotak kaca
memecahkannya salah, diam di dalamnya pun salah
tapi ku tak ingin kau mati sia-sia di dalam sana
Sahabatku.. berdiamlah sejenak mengamati...
berdoalah pada Allah kita yang Besar
agar hatimu tetap tuk buat keputusan
karna kutau saat ini kau sedang bimbang
hatimu meraung menangis minta tolong
berserahlah padaNya sahabatku..
Tuhan yang Maha Kasih telah memberikanmu dalam hidupku
Sebagai kekasih yang baik dalam pertemanan kita
dan kita sama-sama tau bahwa Dia mengasihi kita
kita hanya perlu percaya dan yakin padaNya
Doaku akan selalu bersamamu sahabat...
untuk sahabatku yang bila dia membaca pasti akan tau bahwa tulisan ini untuknya.
Kuta, 30 January 2010
"Dunia tidak sekecil yang kita takutkan dan tidak seluas seperti yang kita bayangkan" Ceritakanlah pada dunia.
Saturday, January 30, 2010
Monday, January 25, 2010
Kenangan itu menantang kembali
Sepenggal kisah itu ternyata tidak benar-banar hilang. Dia hanya terlupakan sejenak karena kesenangan hari yang membuncah namun kala hari berganti, penggalan-penggalan itu kembali menguak pikiran. Kebersamaan sesaat. Perkenalan yang tidak disengaja pada waktu yang salah. Yah, begitulah ku menyebutnya. Kesempatan yang tersia-sia karena keangkuhan yang egois lalu perlahan sang waktu tak lagi mau berpihak pada kita. Waktu tlah jauh meninggalkan kita namun seakan semuanya baru terjadi kemarin. Pandangan itu seakan baru dilayangkan kemarin, aku merindukannya. Senyum yang tersungging, semua tawa riang dan... dan kata-kata itu yang pernah membuatku terpaku dalam kesedihan, semuanya masih ada dan masih sangat jelas diingatan. Tahun-tahun yang kita lalui setelah itu pun adalah sia-sia karna kita terus dan terus saja mencari sampai sekarang dan entah sampai kapan. Apakah kita memang terlalu bodoh untuk mengartikan maksud Tuhan? Dia mungkin tlah memberikannya untuk kita kecapi tapi pikiran kita sendiri yang menganggap itu bukan waktu yang tepat. Sesungguhnya hanya Allah yang Maha Pengasih yang tau kapan waktu yang tepat itu dan bila waktu itu tiba Dia akan memberikannya. Hmmm.. Mungkin saja seperti itu...
Kupikir keputusan yang kuambil waktu itu adalah akhirannya, namun ternyata semua belum berakhir. Aku hanya pergi dan tidak memenangkan apa-apa. Pertanyaan demi pertanyaan kembali mencoel hatiku, menantang untuk kembali.
"Aku mengucap syukur kepada Allahku setiap kali aku mengingat engkau"
Bagian terkecil dari sebuah perjalanan singkat yang pernah kulalui.
Kupikir keputusan yang kuambil waktu itu adalah akhirannya, namun ternyata semua belum berakhir. Aku hanya pergi dan tidak memenangkan apa-apa. Pertanyaan demi pertanyaan kembali mencoel hatiku, menantang untuk kembali.
"Aku mengucap syukur kepada Allahku setiap kali aku mengingat engkau"
Bagian terkecil dari sebuah perjalanan singkat yang pernah kulalui.
Wednesday, January 13, 2010
Mula Kembara
Berdiri dalam gelap malam
Berteman kesunyian
Memandang sinaran kelabu
Hanya mendengar hati
Turuti kemana arah
Kembara jauh bertepi
Berdiri dalam gelap malam
Menyusur kelana
Terlena khayali cinta
Membingkai mahligai penyatuan
Kembara bersabar menepi
Berdiri dalam gelap malam
Berteman kesunyian
Menetes embun bersenggayut
Menyeruak kembara
Menyerikan jagad
Berdiri di simpang malam
Di telan gelap lalu hilang
Kau tau dimana mencari
Berbalik arah kelana
Awal pandang mula kembara
“Hilanglah arah remukkan dada
Riak orang cari kembara”
Awal mula bertemu
Neivy Vilany
February 2006
Berteman kesunyian
Memandang sinaran kelabu
Hanya mendengar hati
Turuti kemana arah
Kembara jauh bertepi
Berdiri dalam gelap malam
Menyusur kelana
Terlena khayali cinta
Membingkai mahligai penyatuan
Kembara bersabar menepi
Berdiri dalam gelap malam
Berteman kesunyian
Menetes embun bersenggayut
Menyeruak kembara
Menyerikan jagad
Berdiri di simpang malam
Di telan gelap lalu hilang
Kau tau dimana mencari
Berbalik arah kelana
Awal pandang mula kembara
“Hilanglah arah remukkan dada
Riak orang cari kembara”
Awal mula bertemu
Neivy Vilany
February 2006
Monday, January 11, 2010
Hidup=dua rupa
Perjalanan ini tak akan berhenti sampai disini saja. Lika-liku yang akan semakin berkelok mungkin telah menanti tapi apakah kita hanya akan berhenti sampai di simpang ini saja? tidakkah kita ingin tahu hasil akhir dari perjalanan melelahkan ini? Mereka bilang aku bodoh tapi aku menyebut itu kesabaran yang harus dipelajari. Sangat susah. Tidak segampang menyebut kata sabar itu sendiri. hmmm... Hidup memang slalu punya dua rupa. Dua rupa yang menyatu dan tak mungkin lagi di pisahkan. Andai semuanya selalu mudah seperti waktu dulu namun guliran waktu yang begitu deras mengalir mengharuskan kita tuk senantiasa waspada dan terus berjuang. Kembara panjang yang harus terus di jalani.Tidak boleh berhenti karna seorang pejuang tidak akan berhenti dalam pertempurannya, dia hanya akan beristirahat sebentar memulihkan tenaganya untuk kemudian bertempur lagi sampai kemenangan di raihnya.
Berusaha kutetapkan hati tuk mulai melangkah lagi seiring dengan tahun yang telah berganti.
Berusaha kutetapkan hati tuk mulai melangkah lagi seiring dengan tahun yang telah berganti.
Sunday, January 10, 2010
Sia-sia
Hidup adalah sia-sia tatkala di sia-siakan. Kilas balik kehidupan seakan slalu datang menghampiri kala hati sedang tak tentu, dari hari ke hari terpikir tuk segera berlalu. Namun tanpa terasa semuanya semakin cepat hilang dan kita belum apa-apa, belum melakukan apa-apa dan hanya duduk diam saja sambil menunggu berlalunya waktu. Yah, hidup hanya akan sia-sia saja.
20Feb2010
Kadang kita berjuang terlalu gigih untuk hal yang bukan di peruntukkan buat kita namun kita terlalu keras kepala untuk mengakuinya bahwa itu memang bukan untuk kita. Kita terlalu merasa seakan Tuhan tak ada, seakan kekuatanNya bisa kita kalahkan. Menyerahlah... sebelum semuanya menjadi sia-sia dan kita hanya sia-sia. Segala sesuatu adalah rancanganNya dan hanya untuk Dia. Dia terlalu besar untuk diabaikan, terlalu nyata untuk ditiadakan.
Waktu terus beputar, begitu cepatnya hingga kita yang terlena tak sadar bahwa kesia-siaan adalah catatan sejarah hidup kita. Bahwa seluruh hidup kita adalah bukan apa-apa dan tidak menjadi apa-apa.
20Feb2010
Kadang kita berjuang terlalu gigih untuk hal yang bukan di peruntukkan buat kita namun kita terlalu keras kepala untuk mengakuinya bahwa itu memang bukan untuk kita. Kita terlalu merasa seakan Tuhan tak ada, seakan kekuatanNya bisa kita kalahkan. Menyerahlah... sebelum semuanya menjadi sia-sia dan kita hanya sia-sia. Segala sesuatu adalah rancanganNya dan hanya untuk Dia. Dia terlalu besar untuk diabaikan, terlalu nyata untuk ditiadakan.
Waktu terus beputar, begitu cepatnya hingga kita yang terlena tak sadar bahwa kesia-siaan adalah catatan sejarah hidup kita. Bahwa seluruh hidup kita adalah bukan apa-apa dan tidak menjadi apa-apa.
Friday, January 8, 2010
Segala Tentang Kita
"Elegi"
Di lembar kemarin tercatat jumpa kita
Tak pernah kuucap atas pintamu
Harapku tak senekad harapmu
Tetes air mata isyarat sedihku
Kalau bisa kuucap “jangan”
Tapi harapmu tak bisa jua ku janjikan
Maafkan… Maafkan aku...
Masih kudengar lirik lagumu
Kan kusimpan sperti pesanmu
Kalau benci bisa lupakan semua
Bencilah aku…
Asal kau bisa mulai esok
Dalam riak tawa kelegaan
Entah harus gembira atau sedih
Dari kedalaman sebuah kebisuan
Kusyafaatkan ketulusan untukmu
“Semoga bahagia”
Dan dunia sudah beritahu
Segala tentang kita
Neivy Vilany
12 juli 2005
Di lembar kemarin tercatat jumpa kita
Tak pernah kuucap atas pintamu
Harapku tak senekad harapmu
Tetes air mata isyarat sedihku
Kalau bisa kuucap “jangan”
Tapi harapmu tak bisa jua ku janjikan
Maafkan… Maafkan aku...
Masih kudengar lirik lagumu
Kan kusimpan sperti pesanmu
Kalau benci bisa lupakan semua
Bencilah aku…
Asal kau bisa mulai esok
Dalam riak tawa kelegaan
Entah harus gembira atau sedih
Dari kedalaman sebuah kebisuan
Kusyafaatkan ketulusan untukmu
“Semoga bahagia”
Dan dunia sudah beritahu
Segala tentang kita
Neivy Vilany
12 juli 2005
Tentang Segalanya
"Sebuah Kebisuan"
Bila tubuh tak bisa membahasakan
Tak ada kata pantas dirangkai
Tuk ungkapkan segala
Tak pernah ada kata terucap
Tuk beritahu semua
Bukan hati tak mau
Tawaran kasih sayang
Bukan ingin mengecewakan
Atau menyakiti...
Menutup telinga tuk semua pinta
Rasa hasrat dan harapmu
Aku bukan pecinta sejati
Bukan yang terbaik dalam kawananku
Terlalu liar tuk dimiliki
Tak terduga pabila dikira
Andai langit bumi
Dan pelengkapnya
Bisa bicara…
Biar mereka beritahu
Semua tantang segala
Neivy Vilany
27-28 September 2004
Bila tubuh tak bisa membahasakan
Tak ada kata pantas dirangkai
Tuk ungkapkan segala
Tak pernah ada kata terucap
Tuk beritahu semua
Bukan hati tak mau
Tawaran kasih sayang
Bukan ingin mengecewakan
Atau menyakiti...
Menutup telinga tuk semua pinta
Rasa hasrat dan harapmu
Aku bukan pecinta sejati
Bukan yang terbaik dalam kawananku
Terlalu liar tuk dimiliki
Tak terduga pabila dikira
Andai langit bumi
Dan pelengkapnya
Bisa bicara…
Biar mereka beritahu
Semua tantang segala
Neivy Vilany
27-28 September 2004
Suatu Sore: "Diam Dalam Semilir"
Daun anggrek menguning
Layu mencari perhatian
Terik mentari mulai redup
Pasrah menyambut senja
Dan dia hanya duduk
Tuliskan rasa dalam diam
Di atasnya awan putih
Berjalan tergesa-gesa
Kucing pun berjalan, hanya diam
Tak mau bertegur sapa
Dendangan musik dari jauh
Iringi lantunan pemujaan
Dia duduk menanti
Deruan yang kan datang
Dia tetap diam
Sambil di terpa semilir
Neivy Vilany
20 August 2007
Layu mencari perhatian
Terik mentari mulai redup
Pasrah menyambut senja
Dan dia hanya duduk
Tuliskan rasa dalam diam
Di atasnya awan putih
Berjalan tergesa-gesa
Kucing pun berjalan, hanya diam
Tak mau bertegur sapa
Dendangan musik dari jauh
Iringi lantunan pemujaan
Dia duduk menanti
Deruan yang kan datang
Dia tetap diam
Sambil di terpa semilir
Neivy Vilany
20 August 2007
Adenium Berbunga Jua...
Pagi tadi kala mentari menyambut
kesepian begitu menyejukkan
dedaunan hijau bergetar lirih
mengayun bersama semilir
Tak ada anak berlari
Tak ada deruan dari langit
Tak ada kokok ayam
Tak ada alunan penyembahan
Hanya keheningan saja
Di kehampaan ini
ku terbangun lalu terperanjat
Adenium berbunga juga...
di penghujung tahun
dia berbunga dalam kepiluan
andai dia ada disini
Neivy Vilany
Jimbaran Dec 2009
kesepian begitu menyejukkan
dedaunan hijau bergetar lirih
mengayun bersama semilir
Tak ada anak berlari
Tak ada deruan dari langit
Tak ada kokok ayam
Tak ada alunan penyembahan
Hanya keheningan saja
Di kehampaan ini
ku terbangun lalu terperanjat
Adenium berbunga juga...
di penghujung tahun
dia berbunga dalam kepiluan
andai dia ada disini
Neivy Vilany
Jimbaran Dec 2009
Adenium Belum Berbunga
Telah hampir dua tahun
Adenium tak berbunga jua
dulu, ku duduk disini
menanti dia kembali pulang
bersama merengkuh impian
di tempat yang sama ku duduk
di temani angin yang sama
ku bertanya dalam harap
akankah dia kembali pulang?
Akankah cinta membawanya
Wahai angin dan bunga-bunga
sampaikanlah padanya
disini ku menanti
penuh kerinduan dan cinta
Bunga yang kutanam
telah mekar lalu layu
Tunas baru kan muncul lg
ku akan disini menunggunya
Kembali membawa cinta
Neivy Vilany
13 July 2009
"Selamat tanggal 13"
Adenium tak berbunga jua
dulu, ku duduk disini
menanti dia kembali pulang
bersama merengkuh impian
di tempat yang sama ku duduk
di temani angin yang sama
ku bertanya dalam harap
akankah dia kembali pulang?
Akankah cinta membawanya
Wahai angin dan bunga-bunga
sampaikanlah padanya
disini ku menanti
penuh kerinduan dan cinta
Bunga yang kutanam
telah mekar lalu layu
Tunas baru kan muncul lg
ku akan disini menunggunya
Kembali membawa cinta
Neivy Vilany
13 July 2009
"Selamat tanggal 13"
Suatu Sore: "Adenium Kan Berbunga"
Kokok ayam di hari sore
Tak kalahkan deruan dari langit
Yang sesekali melintas
Tangisan anak kecil
Menggema
Di kemeriahan tawa
Angin semilir berhembus
Gesekkan dedaunan
Membuat simphoni
Ayam jago hanya kepak sayap
Lalu berjalan mencari tau
Apa gerangan misteri hidup?
Tuan dan nyonya nyamuk
Masih jalan beriringan
Tak peduli apa berlaku
Adenium tumbuh berkembang
Nanti, kan berbunga
Neivy Vilany
20 August 2007
Tak kalahkan deruan dari langit
Yang sesekali melintas
Tangisan anak kecil
Menggema
Di kemeriahan tawa
Angin semilir berhembus
Gesekkan dedaunan
Membuat simphoni
Ayam jago hanya kepak sayap
Lalu berjalan mencari tau
Apa gerangan misteri hidup?
Tuan dan nyonya nyamuk
Masih jalan beriringan
Tak peduli apa berlaku
Adenium tumbuh berkembang
Nanti, kan berbunga
Neivy Vilany
20 August 2007
Syahda Cinta
Jiwaku tenang bak laut rembang
Nan keliatan berdampingan
Di barat peraduan mentari mengayun
Gemuruh hati laksana
Buih putih menghempas pantai
Bawa ceria insan menikmati
Tiap hempasan gulungan buih
Angin meniupku ke pantai
Insan bergolak bahagia
Buatmu sungging tawa ceria
Aku berbagi untukmu
Berujud tuk syafaat mimpimu
Di bawa keemasan mentari
Birunya langit mesra bersama
Awan nan putih
Lembayung di barat sukmaku
Sedalam percayaku
Setulus cinta menerima cinta
Dalam keheningan syahda
Neivy Vilany
24 February 2006
(ME 2007)
Nan keliatan berdampingan
Di barat peraduan mentari mengayun
Gemuruh hati laksana
Buih putih menghempas pantai
Bawa ceria insan menikmati
Tiap hempasan gulungan buih
Angin meniupku ke pantai
Insan bergolak bahagia
Buatmu sungging tawa ceria
Aku berbagi untukmu
Berujud tuk syafaat mimpimu
Di bawa keemasan mentari
Birunya langit mesra bersama
Awan nan putih
Lembayung di barat sukmaku
Sedalam percayaku
Setulus cinta menerima cinta
Dalam keheningan syahda
Neivy Vilany
24 February 2006
(ME 2007)
Menangis Pada Alam
Semesta ada apa denganmu
Hutan tak lagi hijau
Kemarau seakan tak mau sirna
Mentari terus menyengat
Sungut –sungut smakin menderu
Manusia teriak minta hujan
Dan bila pun hujan
Akhirnya, mau basahi persada
Ia meluap bergelombang
Menenggelamkan peristirahatan
Kesemuan dunia
Tlah sirnakan hati
Disana sini ada keangkuhan
Raung anak kecil
Kehilangan pemandu
Tanah ini milik siapa???
Disana gersang…
Disana lagi ada yang
Tertimbun lumpur
Masih adakah pijakan nurani
Ini zaman apa
Teknologi canggih terus menggaung
Kepadatan peminta-minta
Tak kalah merajalela
Dimana tempat bernaung???
Semesta ada apa…
Katakanlah dengan jujur
Siapa pemilik tanah ini
Pada siapa anak kan bernyanyi
Dan tunjukkan rumah untuk bernaung
Hatiku menangis pada alam
Mohon jangan marah
Pada Bapa, kasihanilah..
Denpasar 21 nov 2006
Hutan tak lagi hijau
Kemarau seakan tak mau sirna
Mentari terus menyengat
Sungut –sungut smakin menderu
Manusia teriak minta hujan
Dan bila pun hujan
Akhirnya, mau basahi persada
Ia meluap bergelombang
Menenggelamkan peristirahatan
Kesemuan dunia
Tlah sirnakan hati
Disana sini ada keangkuhan
Raung anak kecil
Kehilangan pemandu
Tanah ini milik siapa???
Disana gersang…
Disana lagi ada yang
Tertimbun lumpur
Masih adakah pijakan nurani
Ini zaman apa
Teknologi canggih terus menggaung
Kepadatan peminta-minta
Tak kalah merajalela
Dimana tempat bernaung???
Semesta ada apa…
Katakanlah dengan jujur
Siapa pemilik tanah ini
Pada siapa anak kan bernyanyi
Dan tunjukkan rumah untuk bernaung
Hatiku menangis pada alam
Mohon jangan marah
Pada Bapa, kasihanilah..
Denpasar 21 nov 2006
Seperti Ada dan Tiada
Terlihat tapi tersembunyi
Selalu dikenang tapi tak tersebut
Hadir dalam realita jiwa
Terselubung dalam realita hidup
Di puja dalam ketiadaan
Di cinta tanpa di akui
Terasa mulai lelah
Hampa tanpa harap
Menanti kepastian
Adalah sia-sia
Jika bumi terus beraksi
Dalam keadaan ketiadaan
Fajar kan menjelang
Dengan keputusasaan
Neivy Vilany
29 mei 2004
Selalu dikenang tapi tak tersebut
Hadir dalam realita jiwa
Terselubung dalam realita hidup
Di puja dalam ketiadaan
Di cinta tanpa di akui
Terasa mulai lelah
Hampa tanpa harap
Menanti kepastian
Adalah sia-sia
Jika bumi terus beraksi
Dalam keadaan ketiadaan
Fajar kan menjelang
Dengan keputusasaan
Neivy Vilany
29 mei 2004
Isyarat Dari
Daunmu mulai kuning
Tanda jayamu sudah usai
Kicauan burung beri isyarat
Kalau angin tak mau henti
Bertiup, temani anak-anak
Seakan tak letih bermain
Gonggongan anjing di sana-sini
Warnai sombongnya hidup
Coba kenali siapa yang datang
Nyanyian cicak sangat pelan
Kelaparan, di balik tembok
Sesekali nyamuk terbang
Namun tak mau hinggap
Sulur terus merambat
Tertawa bersama angin
Saksikan lakon hidup
Yang slalu pergi
Dan datang lagi
Neivy Vilany
20 August 2007
Tanda jayamu sudah usai
Kicauan burung beri isyarat
Kalau angin tak mau henti
Bertiup, temani anak-anak
Seakan tak letih bermain
Gonggongan anjing di sana-sini
Warnai sombongnya hidup
Coba kenali siapa yang datang
Nyanyian cicak sangat pelan
Kelaparan, di balik tembok
Sesekali nyamuk terbang
Namun tak mau hinggap
Sulur terus merambat
Tertawa bersama angin
Saksikan lakon hidup
Yang slalu pergi
Dan datang lagi
Neivy Vilany
20 August 2007
Mengharap Asa
Ketika hidup dari tahun ke tahun berubah menjadi semakin sulit. Satu babak baru lagi harus dijalani. Ada cerita apa di dalamnya? Yang pasti di tiap babak pada alur kehidupan akan ada tawa dan air mata, menyeringai riang namun senantiasa berderai lirih. Di antara kepingan hati yang pilu masih tersisa sebatang lilin kecil, menyala mengharap asa kan tersenyum. Tawa dan air mata itu bagaikan dua sisi mata uang dalam sebuah kepingan kehidupan. Orang bijak bilang mencintai adalah "memberi dan memberi". Cinta tersemai, bersemi di lahan hati yang tak sempurna. Dan cinta takkan pernah hilang walau gelora angkara sulutkan keangkuhan dan egoisme slalu mengintimidasi, cinta tetap kan ada tuk selamanya. Tanpa batas. Slalu mengasihi dengan rela sperti kasihNya.
Pabila cinta tersakiti terkhianati atau pun terhina, cinta tetap tak hilang namun hanya akan berganti orang kepada siapa cinta kan memberi lagi. Cinta tetap sama dalam kemurnian dan ketulusan yang membingkai. Cinta itu abadi untuk selamanya.
Pabila cinta tersakiti terkhianati atau pun terhina, cinta tetap tak hilang namun hanya akan berganti orang kepada siapa cinta kan memberi lagi. Cinta tetap sama dalam kemurnian dan ketulusan yang membingkai. Cinta itu abadi untuk selamanya.
Hujan Kan Berhenti
Deras hujan turun malam ini
Menampakkan kerinduannya
Menyentuh persada
Ku putar balik ingatan
Tak satu pun menarik
Hidup akan sia-sia
Tat kala disia-siakan
Hujan mulai reda
Tapi belum akan berakhir
Suatu saat mengeras
Kali berikut melemah
Harus dilewati
Sampai pada saatnya
Hujan kan berhenti
Neivy Vilany
20 juli 2000
Menampakkan kerinduannya
Menyentuh persada
Ku putar balik ingatan
Tak satu pun menarik
Hidup akan sia-sia
Tat kala disia-siakan
Hujan mulai reda
Tapi belum akan berakhir
Suatu saat mengeras
Kali berikut melemah
Harus dilewati
Sampai pada saatnya
Hujan kan berhenti
Neivy Vilany
20 juli 2000
Selamat Pagi Dunia
Malam kian tinggi
Nyiur berdansa pelan
Pertanda bayu turut menemani
Tuan cicak berdendang
Ingin menghibur
Diantara kepulan asap
Suara-suara diiringi hip metal st. loco
Tak mau kalah
Sementara sang nyamuk
Bekerja mencari makan
Langkah keletihan sehari
Masih berderap walau pelan
Tangisan pussy cat ikut membahana
Malam panjang yang kan tetap terkenang
Menjadi teman hati yang bebas
Dan kokok ayam jago
Yang menutup malam memerintahkan
Membuka lembar baru
NVT
11 Agustus 2004
Nyiur berdansa pelan
Pertanda bayu turut menemani
Tuan cicak berdendang
Ingin menghibur
Diantara kepulan asap
Suara-suara diiringi hip metal st. loco
Tak mau kalah
Sementara sang nyamuk
Bekerja mencari makan
Langkah keletihan sehari
Masih berderap walau pelan
Tangisan pussy cat ikut membahana
Malam panjang yang kan tetap terkenang
Menjadi teman hati yang bebas
Dan kokok ayam jago
Yang menutup malam memerintahkan
Membuka lembar baru
NVT
11 Agustus 2004
Subscribe to:
Posts (Atom)