Monday, October 18, 2010

Senyumku pada langit

kembali aku pada realita
dari khayal panjang nan bisu

percikan rintik hujan menghantam bumi
ku tengadah lalu tersenyum padanya

hari sedang menuntutku
tuk segera di mulai

ku jalani hari dengan terus berhitung
matahari siang datang tiba-tiba
dan hari pun terasa lama

tapi aku tetap tak peduli
ku lempar senyum pada langit yang angkuh


Neivy Vilany
18 Oktober 2010
Di kemeriahan waktu ada jiwa merana
bak kilatan petir yang menyambar murkah

bertahun menanti, ingin kembali pulang
padanya, pada mereka..
pada surga yang tlah melemparku ke bumi

katakan padaku!
apakah setahun lagi itu sudah pasti
aku ingin menangis bersamamu
tertawa bersamamu juga mereka...

disini aku sendiri dalam hening
hanya bicara lewat mimpi
yang disampaikan burung malam
sudahkah yang dicari terpenuhi?

bagai kegilaan tanpa batas
angin malam pun tak mau lagi menemani
jalani takdir yang sengsara

dan mimpi hanya datang hantui
sbuah kesunyian sempurna
lalu pergi tanpa kata
memenuhi hidup yang kian bertanya


Neivy Vilany
15 Oktober 2010

Monday, October 11, 2010

Kerinduan Bisu Pada Soputan

dalam tenda kubah merah jiwaku diam dalam bayangan
apalah artinya hidup bila jiwa tertusuk rindu?

tanpa wangi pinus siangku menghitam tanpa arah
kelabu yang halangi mentari
tak sanggup sembunyikan rasa

jiwaku menggila memimpi
sbuah kerinduan yang menusuk jiwa

dimanakah diriku tersesat
aku bertanya pada edelweis
pada krenten yg ranum
mereka diam lalu hilang...

dan aku hanya sendiri
manantang sang waktu
menggila dalam kerinduan bisu


Neivy Vilay

Saturday, October 9, 2010

Satu Malam Di Amed

Kala malam tiupkan keberadaannya
jiwa terbang dalam kelucuan tanpa akal
terseret dalam keindahan cinta membingkai
bedur ombak tiupkan panggilan kematian
menggulung tiap butiran pasir yang tak bersalah
Jiwa-jiwa keluh bergetar ketakutan
mohon welas asih dalam tatapan
hingga sayap kematian mengepak
membawa terbang ke peraduan
Dan disana, ku akan tetap menunggunya
Karna padanya ada derita dan cintaku.


Neivy Vilany
03 Oktober 2010

Bawa Hatiku

Di meriahnya pulau dewata
kumencari dimana hatiku
Mungkin ada sama kamu...
terbawa bersamamu
hariku sepi tanpa hatiku
Pikirku tak tenang karna hatiku pergi
Dan belum jua kembali pulang
Bila suatu nanti kau kembali
tolong bawa balik hatiku
tak tahan ku hidup
tanpa hatiku...


NVT
2-8-2010

Wednesday, October 6, 2010

Satu Malam di Tulamben

Tulamben begitu indah kala malam menjelang
Dendangan ombak yang segarkan jiwa
biaskan kerinduan pada suatu
dan membawa kelucuan akal
pertanda malam kan membuai
dalam senyum tawa yang nyata

Benarkah ini nyata?
Ombak putih menggulung halus
menghapus tapak demi tapak lalu
Di ujung memori tertinggal
menggantung imaji...
akan penggalan yang sudah usang


Neivy Vilany
04 September 2010

Friday, October 1, 2010

Keindahan cinta

Dalam cinta ada kebencian dan derita yang berjalan bersama-sama... Dan kemudaanku hanyalah menginginkan kesenangan...


***

Dimanakah matamu yang tak mengenal siapa yang kau ajak bicara. Pandanglah yang kau bilang keindahan itu, maka kau akan tau segala rahasia tentangnya, masa lalunya dan juga bayangannya hingga mimpinya tentang esok...


***

Mengapa tanyakan tentang masa lalu, bila hari ini kau lihat dia tersenyum bersamamu... Bukankah seharusnya kau genggam tangannya lalu melangkah menuju esok...


***

Apa yang bisa dipahami dari pemahaman yang kurang. Datang berujud keindahan dan mimpi.. Tapi mimpi tak selamanya indah dan keindahan hanya berbats mimpi.


***

Jika kau mengambil pena untuk menulis, maka jangan biarkan tanganmu yang menuliskannya. Biarkanlah hatimu yang menggerakkannya untuk tuliskan segala rasa dari yang kau lihat.


***

Sesuatu sedang berjalan tak semestinya. Menggantung di setiap sudut, membiaskan tanya ada apa... Namun aku tau kenapa, sebab dari resah yang kunjung hinggap.


***

Memanglah cinta itu indah, namun keindahannya tak lengkap bila derita dan tangis tak menyertainya. Dan begitulah dia menampakkan ujud aslinya...


***

Cinta tlah mengisi ruang-ruang kosong dalam kehampaan hidupku.


***

Mengapa baru bertemu, kemana dirimu sedari dulu? Jiwamu melihatku dari angkasa, menertawakan... karna tersadar telah mencintaimu.


***

Keberadaanku hanyalah untuk cinta dan kepergianku adalah untuk mencari cinta. Bila suatu nanti kutemukan, aku akan berdiam dalam rumah cinta. Tapi akankah cinta mau tinggal? Cinta adalah bebas...


***

Bila aku punya cinta, tidak banyak walau hanya satu. Akan kubagi untukmu agar kau rasa sakitnya, sebab aku murah hati.


***

Racun sedang merajai tubuhnya. Perlahan-lahan mulai lemahkan badannya. Namun dia tetap bertahan walau racun cinta terus mengambil jiwanya. Dan dia hanya menyerahkannya dengan pasrah.


***

Percayakah pada takdir yang mempertemukan juga yang memisahkan... Lantas mengapa hidup tawarkan pilihan yang harus diputuskan sendiri.


***

Kita bertemu didua alam berbeda.
Mencintai dalam ketiadaan bentuk.
Hanya bisa meresapimu lewat kata dan syair. Aku percaya jiwa kita telah satu...


***

Kuuji diri dengan sebuah kata tidak
Menantang sang waktu yang menggulir
Bilakah takdir memang bersyarat... Cinta hadir tak perlu dikejar.


***

Atas sebuah penolakkan seorang sahabat bertanya "apakah itu sebuah harga mati?". Sahabatku, apakah ada kisaran harga untuk cinta? Beritahukanlah kalau ada...


***

Keujung dunia pun cinta tak pernah berujung harganya apalagi mati.


***

Bila mendapatkan cinta dengan harga yang murah maka murah jugalah kualitasnya. Namun bila mendapatkan cinta dengan harga yang tinggi bukan berarti tinggi juga kualitasnya... Bisa jadi matrealisme sedang memakai topeng cinta.


***

Sekarang kutuliskan kata-kata atas rasa karna masih adalah tinta pada penaku. Dan mungkin besok tak ada waktu lagi, hingga aku hanya terbujur kaku dalam dingin.


***

Raga meribah lelah tak berdaya seakan tersedot
dalam pusaran kata yang sulit terpahami...
Biusnya terus menjalari tubuh,
mengaliri ruang-ruang hampa nadiku.
Aku inginkan sebuah tidur yang lelap
tanpa mimpi dan teka-teki malam


***